-->
Menu
/


www.ernawatililys.com - Wisuda anak Taman Kanak-kanak atau TK, perlukah? Hari Minggu tanggal 22 April ini saya baru saja menghadiri acara wisuda anak pertama saya yang masih TK. Sangat amat disayangkan untuk anak usia TK ini menghadiri acara yang sebenarnya bagus jika panitia mampu mengemas acara dengan bijak lagi. Kenapa? Nanti akan saya bahas alasannya, sehingga wisuda anak ini perlu nggak sih moms?


Saya pribadi termasuk yang mendukung hal-hal baru untuk anak. Selama kegiatan itu positif. Namun, jika penataan acara tidak sinkrons dengan keadaan anak-anak maka jadi hanya membuat anak-anak tidak nyaman. 

Menurut pengalaman pertama saya yang masih amatiran tadi, agk shock ketika memasuki gedung dan sudah ada peserta lain yang berbaris serta usia tidak merata. Saya pikir wisuda anak TK itu isinya ya seusia mereka namun ada yang dewasa juga. Ditambah lagi dengan orang dewasa baik orangtua, pedagang yang lalu lalang serta panitia. 


Yang tadi saya alami ketika duduk menemani anak wisuda adalah : 

1. Susunan acara sebaiknya dipilih lagi.

Anak-anak yang sudah bangun dari jam 5 pagi, jam 6 berangkat ke sekolah dan jam setengah tujuh serempak jalan menuju tempat wisuda bisa dibayangkan kondisi fisik anak. Kalau belum makan dan kelelahan diperjalanan naik mobil, masuk ruanan yang riuh ratusan orang adalah 'mabok'. Ketika acara dimulai dari pembacaan ayat suci Al Quran anak masih dalam keadaan bertahan. Namun, setelah acara pentas seni baik itu paduan suara, drama, puisi, dll anak sudah mulai pusing apalagi sound suara yang menggelegar. Alhasil ada beberapa anak muntah. Ya, inilah gejala anak sudah tidak tahan lagi dengan kemualan yang terjadi pada dirinya. Gurunya jadi sibuk panggil orangtua dan terus mondar mandir melayani anak bimbingannya. Di mana satu rewel akan berparalel rewel ke anak-anak lainnya. Satu haus, semua akan haus. Jadi usahakan susunan acara dipilih yang penting-penting saja jangan terlalu banyak pertunjukan yang akan membuat anak semakin lama menunggu. 

Apalagi ada banyak lalu lalang orang-orang yang menutupi jalan. Baik orang tua yang mencari anaknya, orangtua yang hendak foto-foto, pedagang keliling minuman, kipas. Membuat suasana kurang khidmat. 

2. Wisuda Time'

Pada saat waktu wisuda anak akan berbaris di pinggir panggung, kemudian maju satu persatu sesuai nama yan disebutkan MC, "ananda XXXX putra bapak YYYYY. Sesi foto. Inilah acara yang paling anak-anak tunggu. Kalau bisa jangan diakhir acara ketika puncak jenuh anak sudah meningkat. Tadi lihat beberapa anak sudah ada yang lari-lari, digendong ibunya karena menangis, bertengkar, bahkan bolak balik toilet. Nah, jika acara ini bisa diawal atau dipertengahan, untuk mengantisipasi hal-hal yang membuat anak sudah tidak bisa duduk tenang dibangkunya masing-masin. 

3. Pasca Wisuda 

Ini sih anak-anak langsun minta pulang, belanja mainan dan mereka senang sudah tidak memakai baju kebesaran lagi. Serta ganti baju bebas dan bisa berlarian. Inilah yang anak-anak inginkan. Anak-anak antusias berlari meniinggalkan gedung karena memang dalam gedung yang begitu banyak orang, suasana panas, suara soundsystem yang kencang, serta mereka hanya duduk saja. Kegiatan yang membuat anak-anak mati gaya, 3 jam harus duduk rapi itu perjuangan bagi anak-anak.

Kalau menurut saya pribadi, wisuda untuk anak TK sebaiknya cukup satu sekolah saja. Diruangan atau masjid dengan nuansa yang damai dan balutan murotal. Membuat anak memahami bahwa ilmunya bukan hanya dipelajari namun juga dipraktekkan. Kalau menurut moms perlu nggak sih anak TK wisuda bersamaan disebuah gedung dengan rentetan acara yang mengharuskan mereka duduk tenang di bangku selama 3 jam? 

Ada beberapa hal yang penting diperhatikan saat anak TK Wisuda : 



Sharing yuk soal pendapat perlu nggaknya anak TK Wisuda? semoga bisa berbagi dengan ibu Indonesia lainnya. 



Salam Inspirasi.

10 komentar:

  1. nah ini yg sering luput dari catatan bunda, kadang lebih gempita seremonial ketimbang esensinya ya kak. setuju , saya lebih suka di masjid , lebih hikmat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, menurut saya usia anak kecil memang pondasi agama harus kuat agar kelak tumbuh jadi manusia yang berakhlak dan memahami ajaran agamanya secara kaffah.

      Hapus
  2. Wah ingat Faris dulu wisuda TK, sudah foto-foto ngambek mau es krim jadinya riweh bangets

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, kemarin anakku tenang sih, tetapi teman-temannya ampun nggak karuan dari nangis kencang, bertengkar dan ada juga yang muntah.

      Hapus
  3. Anak-anak itu paling utama mengenal Allah SWT, ajarkan sesuai Al-Quran dan sunnahnya. Seremonial itu pun harus dipilih lagi mana acara yang perlu atau tidak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju memang mengenal Allah dan juga menanamkan akhlak yang baik pada anak itu menjadi basic yang penting

      Hapus
  4. Wah sudah wisuda saja babang, semoga ketemu sekolah SD favoritnya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin, semoga saja ada sekolah favoritnya yang cocok.

      Hapus
  5. Nggak perlu menurut saya sih, lebih ke syukuran ala sekolah lebih kekeluargaan dan khidmat pastinya,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mom, ditampung, semoga kelak ada yang memperhatikan lagi seremonial wisuda anak ini.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.