
Aku, tak ada yang mengenal aku sebelumnya. Kehadiranku selalu diibaratkan batu dalam semak, atau seperti angin yang tak terlihat. Di rumah, di sekolah, sosok aku ini hanyalah berteman buku. Tak ada teman-teman yang mengingatku dan ingin menjadi sahabatku. Kenapa aku begitu dingin bagai angin yang berhembus dari gunung es? Lebay memang, tapi itulah aku, introvert sejati dan pemalu, tak pandai berkomunikasi dengan orang lain, bahkan di keluargapun aku selalu dibilang anak pendiam. Aku lebih banyak menulis di buku harianku, semua masalahku, kenangan, dan impian.