-->
Menu
/

www.ernawatililys.com - Diare pada anak atasi dengan tepat dan benar. Beberapa bulan yang lalu saya punya pengalaman mendebarkan yaitu ketiga anak saya terkena diare bergantian. Setiap anak butuh penanganan yang berbeda, alias tidak sama. Karena usia dan daya tahan tubuh anak itu berbeda-beda, jadi mengatasi diare tidak boleh asal. Mengatasi diare juga  harus tepat dan benar. Ketika saya konsultasi ke dokter spesialis anak, menurut dokter jangan anggap sepele diare pada anak.


Di tengah perjalanan dari tempat kolega menuju pulang ke rumah, ban kendaraan pecah. Diiringi hujan membuat keluarga kami menepi ke sebuah cafe ala anak muda di pinggir jalan. Memasuki cafe mini tersebut,  saya duduk sambil menggendong bayi berusia 7 bulan (anak ketiga saya). Dua anak saya yang pertama dan kedua tampak bahagia di cafe dan memesan makanan sambil menunggu ayahnya yang pergi ke bengkel tambal ban. Hujan semakin deras, air-air yang tak bergerak dari saluran air menggenang menutupi jalan. Kedua anak laki-laki saya pun langsung berlari keluar main hujan-hujanan di genangan air jalanan itu. Saya yang terkejut langsung membawa kedua anak saya masuk kembali ke cafe. Baju saya pun jadi basah kena genangan air dan tangan juga kotor. Rasanya ingin segera pulang dan mandi. Menunggu pak suami datang cukup lama juga, saya dan ketiga anak saya sudah mulai tidak nyaman di tempat yang sebenarnya bagus buat anak muda nongkrong tapi kalau ada genangan air solokan yang mampet bikin saya khawatir akan kesehatan anak-anak jika berlama-lama menunggu di sini.

Pengalaman Merawat 3 Anak Terkena Diare


Sampai rumah, kami semua beberesih, mandi dan ganti baju. Berkumpul di kamar melepas lelah. Semua terlelap tidur. Sampai di tengah malam bayi saya demam, muntah dan juga diare. Saya pun panik, namun tetap mengevaluasi gejala diare tersebut. Esok harinya suami mengajar kursus karena diare itu setahu kami tidak perlu antibiotik. Maka kami tetap evaluasi. Seharian evaluasi dede bayi dari pagi sampai sore diare sebanyak 6 kali, disertai muntah.

Ketika bayi (anak ketiga) terkena diare...


Saya mulai khawatir, takut dehidrasi pada bayi. Pak suami terus mensupport saya agar tetap tenang agar ASI bisa tetap melimpah. Namun menjelang malam, bayi kembali muntah, diare dan begitu terus dengan jarak yang cukup dekat. Saya pun meminta izin membawa ke dokter spesialis anak. Namun, karena datang ke beberapa rumah sakit semua tidak ada jadwal dokter spesialis anak, maka memilih masuk IGD. Diberi obat oleh dokter jaga.

Sampai rumah bayi kami tetap diare, muntah bahkan obatpun tidak masuk. Tetapi masih mau ASI. Saya sudah panik saja, padahal menangangi anak diare itu bukan sekali saja. Dulu juga anak pertama terkena diare. Entah kenapa anak ketiga malah saya jadi lebih panikan. Jadi hilang semua teori yang dibaca tentang diare.

Kondisi diare 14 kali dalam sehari bikin saya semakin tidak tega menggendong bayi saya. Ketakutan akan dehidrasi atau telat penanganan menjadi hal yang menakutkan. Apalagi dengar kabar anak teman, ada yang meninggal akibat telat penanganan diare pada anaknya. Ke esokan harinya obat mulai masuk, tapi semakin banyak lagi diarenya. Saya pun kembali keesokan paginya memerikasakan ke rumah sakit dengan dokter spesialis anak langganan saya. Semua obat dipaksa berhenti. Bayi saya pun masih kuat ASI jadi ketika diperiksa tidak perlu perawatan. Saya diberikan beberapa saran oleh dokter bagaimana menangani bayi terkena diare. Simak terus ya nanti saya tulis wejangan atau nasehat dari dokter spesialis anak.

Menjelang hari kelima, diare pada bayi sudah berkurang. sudah tidak muntah lagi. Kembali ceria dan mulai beraktivitas. Biasanya waktu diare hanya tiduran dan maunya juga digendong terus. Makan pun sudah mulai masuk baik bubur ataupun camilan yang biasa saya buatkan untuknya.


Anak pertama dan kedua terkena diare bersamaan...


Baru mamanya bernapas lega bahwa anak ketiga telah sembuh dari diare, kini anak pertama dan kedua bersamaan terkena diare. Kok bisa? Iya karena ketika mamanya lelah merawat dede bayi, justru dua anak aktif ini kelolosan jajan sembarangan. Padahal sudah diperingatkan berulang kali, namun namanya si kakak (anak pertama) sudah sekolah TK dan banyak penjual makanan, jadinya jajan. Alhasil anak kedua pun ikutan jajan seperti kakaknya kalau sepulang sekolah si kakak bawa jajanan untuk adiknya. Niatnya berbagi makanan dengan adiknya sih bagus, tapi jadi kompak sakit ini bikin mamanya tambah khawatir.

Sore hari yang mencekam, di mana anak kedua saya tiba-tiba muntah, demam, dan tak lama diare. Awalnya masih sanggup bolak balik ke kamar mandi, tetapi lama-lama BAB di celana juga. Pun dengan kakaknya beberapa selang adiknya kena penyakit diare, kakaknya mulai demam, muntah dan diare juga. Mereka tidur berduaan, berdampingan dan saling tatapan. Seakan menyadari yang telah terlambat untuk tidak jajan sembarangan.

Jadi ingat waktu si kakak pertama kali masuk rumah sakit karena diare, dan harus rawat inap selama 7 hari. Jadi sebenarnya si kakak ini sudah kapok tidak mau jajan sembarangan dan jarang sakit juga karena selalu makan masakan mamanya. Inilah kembali terulang terkena diare, ketika tubuh lelah dan makan sembarangan, tubuh pun tidak bisa melawan virus atau bakteri yang masuk.

Kakak terkena diare

Kakak dibawa ke IGD rumah sakit Islam. Karena kondisi sudah lemas dan dehidrasi maka penanganan pertama adalah memberikan cairan melalui infus untuk masuk ke tubuh kakak. Setelah itu dibawa ke ruang perawatan anak.



Dokter langganan kakak, yaitu dokter Diah langsung memeriksa kakak. Selama perawatan kakak diperiksa fesesnya karena bukan diare biasa ada darah, disentri. Pokoknya sebagai mama saya sudah tak karuan rasanya bila anak-anak sakit. Alhamdulillahnya, kakak berhasil melewati masa kritisnya, akhirnya diperbolehkan pulang. Tuh kan, jangan anggap sepele diare kalau salah penanganan bisa bahaya.
***

Sekarang bagaimana anak pertama dan kedua yang diare berbarengan?


Repot, iya sekali. Lelah, sudah pasti. Namun, diare pun harus segera ditangani. Melihat dua anak saya 3 hari demam tinggi dan diare tanpa henti, maka saya terus observasi hari ke-4 dan ke-5. Alhamdulillah kondisi semakin membaik, nafsu makan kembali normal, minum air putih juga banyak, seharian tiduran di tempat tidur sambil mamanya bercerita tentang sakit diare. Pantau terus jangan sampai lemas dan dehidrasi juga ya, mom. Keringat dingin mamanya kalau merawat anak-anak sakit. Alhamdulillahnya keduanya sembuh dengan cepat. Lega rasanya ketiga anak saya sehat seperti sedia kala, rumah jadi ramai kembali dengan tingkah polah anak-anak.

#SeputarDiare




Diare atau mencret adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang air besar yang sering dan lebih encer dari biasanya.

Baca katalog di RSUD Kab. Bekasi tentang penjelasan diare, diare merupakan suatu tanda bukan jenis penyakit diare dan muntah adalah upaya tubuh mengeluarkan racun dan virus/kuman. Tidak perlu memberi obat anti muntah atau obat memampatkan diare. Kecuali sudah konsultasi ke dokter dan dokter yang memberikan resep.


Sebenarnya, obat-obat tersebut hanya mengurangi/menghentikan gejala diare/muntah. Bukan mengobati penyakitnya bahkan juga memiliki efek samping.

Apa sih PENYEBAB DIARE?


  • Gangguan proses pencernaan (malabsorpsi)
  • Alergi bahan makanan tertentu (paling sering alergi susu/intoleransi laktosa)
  • Infeksi di usus oleh mikroorganisme patogen (paling sering oleh virus)
  • Keracunan makanan
  • Pemakaian obat-obatan, misal antibiotik yang tidak bijak sehingga mengganggu keseimbangan bakteri di dalam usus.


DIARE apa yang perlu dilakukan?



  1. Cegah dehidrasi-Ganti cairan yang hilang dengan minum lebih banyak serta beri cairan rehidrasi oral (crol, mis, oralit/pedialyte) sesuai yang disarankan dokter. 
  2. Jika bayi masih ASI, teruskan ASI 
  3. Sebagian besar diare pada anak disebabkan virus yang akan sembuh sendiri tanpa perlu diobati apalagi diberikan antibiotik
  4. Jika tinja anak berlendir dan berdarah penyebab yang paling sering adalah amuba yang dapat diobati dengan antibiotik setelah dilakukan pemeriksaan analisis tinja.

Diare dan hubungi dokter apabila :


  1. Diare berlangsung lebih dari 1minggu (lihat juga kondisi anak, jika beberapa hari sudah dehidrasi segera hubungi dokter)
  2. Ada darah pada tinja
  3. muntah yang sering
  4. Demam tinggi
  5. Terlihat sangat lemah
  6. Tanda-tanda dehidrasi yaitu :
  • Buang air kecil berkurang
  • Tidak ada airmata ketika menangis
  • Mata,ubun-ubun, atau perut cekung
  • Tidak mau minum
  • mulut kering
  • Terlihat sangat kehausan
  • Bila dicubit kulitnya cepat kembali
  • Terlihat mengantuk dan tidak responsif.


Selain itu perlu juga area lingkungan yang bersih. Tempat tidur, lantai dan perabot makanan serta masak sendiri jika sedang terjadi perubahan musim karena banyak virus dan bakteri yang menyebar. Selain itu jangan sering bepergian keluar juga jika kondisi cuaca tak bersahabat. Jangan lupa selalu cuci tangan dengan bersih ya.

Pengetahuan tentang diare dari dr. Arifianto, SpA.


Banyak pertanyaan seputar diare, khususnya perlu tidaknya pemberian antibiotik dan antidiare, dr. Arifianto, SpA memaparkan sebagai berikut :


Ada macam-macam diare, namun dr Arifianto, SpA menjelaskan diare akut tanpa penyulit dan hal penting yang harus diketahui pasien dan keluarga yang terkena diare.


Bayi diare, ibu panik? Yes saya banget ya. Begini penjelasan yang memenangkan dari dr. Arifianto atau biasa disapa dokter Apin.


Tega nggak sih membiarkan anak diare di rumah, kalau mau aman sih silakan periksa ke dokter. Namun ini penjelasan dokter Apin tentang perlu nggaknya memberikan antibiotika.

Masih banyak lagi penjelasan dokter Apin yang ditulisnya dalam A doctor's Journal. dr. Arifianto, SpA menjelaskan anak mencret dan muntah maka jangan panik dulu, pikirkan penyebabnya, amati anaknya:

  • Ada dehidrasi/tidak?
  • Masih mau minum? 
  • Nggak terlalu lemas? 
  • Mau makan walau sedikit tapi sering kah?
  • Masih ada pipisnya kah? 
  • Masih mau ASI? 

Berarti sekedar diare akut. Delapan puluh persen akan sembuh sendiri. Semoga penjelasan dokter Apin bermanfaat ya. Beliau juga menulis buku dan sering sharing di instargramnya. Nah, di bawah ini salah satu isi sharingnya di instagram dokter Apin yang berkaitan dengan diare.



Dokterapin, boleh tidak anak diare makan sayur? Katanya diarenya berisiko makin memburuk? Lalu anak diare harus makan bubur? Boleh tidak makan nasi?

Jawabannya boleh saja. Selain berisiko kekurangan cairan, anak diare bisa mengalami kekurangan nutrisi juga. Maka berikan nutrisi seoptimal mungkin. Karena anak diare cenderung mengalami mual dan muntah. Sehingga nafsu makannya dipastikan hampir selalu turun dan menolak makan. Tapi minum masih mau. Maka berikan makanan yang dia suka. Maunya makan sayur sop atau bayam, ya berikan saja. Maunya makan nasi, ya berikan saja. Pada kondisi yang sangat jarang, makanan berserat tinggi seperti buah dan sayur memperparah diare. Perhatikan juga kondisi yang jarang ini.

Satu lagi, pemberian antibiotik tidak pada tempatnya juga bisa menyebabkan diare. Kok bisa?
Misalnya saja anak yang sakit batuk-pilek (bukan pneumonia atau strep throat ya) alias common cold/selesma diberikan antibiotik. Padahal selesma jelas disebabkan infeksi virus. Maka antibiotik yang masuk ke dalam tubuh tidak menemukan bakteri "jahat" (patogen) penyebab sakit, dan antibiotik menemui bakteri-bakteri baik di usus besar. Ingat ya, mayoritas bakteri baik di tubuh manusia berlokasi di usus besar. Namanya Eschericia coli. Akibatnya keseimbangan dalam usus besar terganggu, "terbunuh"-lah E. coli, dan jadilah diare.

Maka antibiotik dapat dihentikan pada kondisi ini (antibiotic associated diarrhea). Toh penyebabnya infeksi virus. Jadi menghentikan antibiotik pada infeksi virus diperbolehkan, karena tidak berpotensi membuat kuman "kebal". Karena bakteri jahat yang bisa dikebalkannya tidak ada. Mari gunakan antibiotik secara bijak.



#AgenKeluargaSehatIndonesia 

Banyak sekali ya penjelasan tentang diare. Memang jangan tergesa-gesa dengan memberikan obat antibiotik, lebih bijak dalam penanganan diare ini seperti kata dokter. Walau namanya sakit pastinya anak rewel, mengeluh sakit dan tidak nyaman dari mulai demam tinggi hingga menangis tak hentinya.

Masyarakat Indonesia memang terkenal sejak dahulu dengan aneka rempah-rempah yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Rempah-rempah yang kaya manfaat dan juga aman dikonsumsi membuat masyarakat turun temurun memilih pengobatan tradisional ini. Seperti diare, obat tradisionalnya dibuatkan  rebusan daun jambu, parutan kunyit, daun teh serta jahe. Kini ada cara praktis dan higienis yaitu ENTROSTOP herbal  yang alami karena terbuat dari ekstrak daun jambu, teh dan jahe yang siap minum dalam kemasan sachet. Perjalanan jauh bikin sakit perut, kembung, mulas dan melilit siapkan entrostop herbal.



Sakit  apapun pada anak tentu akan membuatnya tidak aktif seperti biasanya, hal ini akan membuat orang tua bersedih. Aktivitasnya terganggu, tidak sekolah dan apalagi bermain, mereka menjadi lemas dan juga rewel. Kalau ini terjadi betapa nikmat sehat itu mahal. Sakit juga menjadi alarm tubuh untuk lebih memperhatikan kebersihan, jaga pola hidup, istirahat yang cukup, olah raga dan tentunya konsumsi makanan yang bergizi. Semoga pengalaman saya merawat ketiga anak yang diare dalam waktu yang berdekatan bisa jadi referensi mom ya, sakit bisa datang kapan saja, menyerang siapa saja. Paling penting tenangkan diri mom dan juga pantau sakit anak sebelum ke dokter. Jaga kebersihan dan jaga kondisi tubuh, tubuh yang kurang fit mudah terkena penyakit dan biasakan hidup sehat dengan pola makan yang teratur dan bergizi serta bersih. Penting juga selalu cuci tangan dengan bersih dan benar. Diare jangan anggap sepele, atasi diare dengan tepat dan benar. #ibuberAKSI.





Sumber referensi :
https://www.instagram.com/dokterapin/
http://arifiantodotblogspotdotcoid, A doktor's Journal
katalog RSUD Kab Bekasi tentang Diare.
Konsultasi dengan dokter spesialis anak RSUD Kab Bekasi.
Konsutasi dengan dokter spesialis anak RS. Islam.




Salam Inspirasi


55 komentar:

  1. Sehat-sehat selalu anak-anak lucu. Diare memang penyakit langganan anak-anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin, iya anak-anak selalu lucu dan ngangenin.

      Hapus
  2. Diare memang penyakit paling sering hinggap, makan pedas sakit,makan asam, keracunan makanan, langsung diare ya. Infonya lengkap banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali kaka, semoga diare nggak sering-sering hinggap ya.

      Hapus
  3. Wah lengkap sekali penjelasanya ya ? moga sukses untuk lombanya

    BalasHapus
  4. Kalau anak yang sakit emang paling susah, apalagi diare. Makasih tipsnya Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Mba, semoga selalu sehat juga ya Mba.

      Hapus
  5. Komplit ini penjelasannya, makasih banget. Kalau anak lagi sakit orang tua bingung sudah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, semoga pengalaman merawat ketiga anak diare bisa berbagi tentang pengetahuan penyakit diare. Semoga sehat selalu ya Mba dan keluarga.

      Hapus
  6. Menangani anak sakit emang harus hati-hati, apalagi dalam memberi obat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya,salah obat bisa bermasalah. Semoga anak-anak selalu sehat ya Mba.

      Hapus
  7. Sehat-sehat ya 3 F semoga gak diare lagi. Alhamdulillah ada entrastop anak ya jadi membantu para ibu-ibu juga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin, terima kasih doanya Mba Naqy semoga mba Naqy juga sekeluarga sehat selalu.

      Hapus
  8. Kalau yg ngalami dehidrasi anak kecil bahaya bener nih, mereka kan belum bisa jabarin jelas apa yg dirasain. Ortunya harus waspada tingkat dewa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar bu, sebaiknya ketika anak lemas karena dehidrasi segera ke dokter untuk pertolongan lebih lanjut.

      Hapus
  9. Dr apin emang terbaik....cuma sayangnya menghadapi nyinyiran keluarga dan tetangga yg pasti bilang..kok anaknya g dibawa k dokter? Kok anaknya gak diobatin..hayati lelah hehehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, emaknya kudu kuat, kuat rawat anak dan kuat menghadapi nyinyiran :)

      Hapus
  10. Wah,sekarang sudah ada entrostop anak ya mbak, lebih praktis dan aman dikonsumsi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, entrostop herbal anak namanya mba :)

      Hapus
  11. Diare pada anak ini berbahaya sekali, ada temanku yang anaknya lewat karena diare padahal baru sehari, sedih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedih pastinya ya Mba, aku aja anak ketiga diare sehari 14 kali aja udah khawatir banget.

      Hapus
  12. Diare memang bikin khawatir apalagi kalau anaknya sudah lemes ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Mba, kudu strong banget emaknya kalau anak lemes nggak boleh ikutan lemes, harus cari alternatif atasi diare dengan tepat dan benar.

      Hapus
  13. Ya ampun, sy speachless baca pengalamannya. Paling galau emang ya kalai anak2 sampai kena diare. Emaknya berasa mau ngapa-ngapain serba susah. Huhu. Untungnya sekarang punya solusi tepatnya ya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mba, huum punya anak tiga dan sakit semua itu bikin kayak naik roller coster, deg deg an terus bawaan.

      Hapus
  14. Seperti sepele ya, padahal diare ini penyakit berbahaya..

    Sehat selalu ya adik2 manis :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba Okti, terima kasih. Amiin doanya.

      Hapus
  15. Lengkap banget mbak tulisannya, tfs ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Mba,semoga bermanfaat ya , sehat-sehat selalu juga ya mba dan keluarga.

      Hapus
  16. Wah ada entrostop untuk anak ya sekarang, wajib sediain nih dirumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, stock yang banyak kalau langganan diare :)

      Hapus
  17. Anak sakit bikin Ibu sedih ya, untuk itu perlu waspada kalau 1 kena diare kuatir yang lain nular karena daya tahan tubuh rendah cepat menular.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Mba, pengalaman kemarin bikin deg-degan sakit bersamaan.

      Hapus
  18. Diare nggak boleh dianggap sepele ya mbak, karena bisa dehidrasi dan juga menyebabkan kematian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, diare harus diatasi dengan benar. Bukan langsung dengan antibiotik juga, tapi kenali macam-macam diare dan gejalanya, baru beri solusi dari diare. diare akut bisa sembuh sendiri. Berbeda jika anak diare sudah dehidrasi maka tolong dahulu, itu pengalaman saya dan penjelasan dari dokter anak.

      Hapus
  19. Ya ampun mbak sampai di infus segala si kaka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar-benar butuh penanganan khusus karena sudah dehidrasi. diare jangan anggap sepele itu penting.

      Hapus
  20. Diare itu memang enggak boleh disepelein banget ya, Mbak. Syukurlah kalau sudah selalu sedia Entrostop.
    Semoga enggak akan sakit-sakit lagi. aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin, iya anak sehat ibupun pasti tenang.

      Hapus
  21. Saya suka penjelasan dokter Apin. Secara teori sebenarnya "enggak bahaya" tapi kadang kalau anak mencret2 ortu panik dll. Yg penting kita kenali secara persis anak kita sakit apa, jgn sampai dehidrasi, kalau gak yakin tegakkan diagnosa ya ke dokter TFS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, dokter itu pasti sudah pengalaman menenangkan ibu yang panik, termasuk aku mba, suka lemes kalau anak sakit,ikutan pusing.

      Hapus
  22. Lengkap sekali penjelasannya mbak. Keren. Anak sy pernah rawat inap gegara diare hiks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba,sama an ya kita. Diare sepele tapi kalau telat penanganan bisa lewat. Semoga anak-anak kita semua sehat selalu ya

      Hapus
  23. Semoga sehat selalu ya 3F juga mama dan papanya. Diare mmg tidak bisa dianggap sepele ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin,terima kasih doanya ya umi saki. Semoga keluarga 6S juga sehat-sehat selalu.

      Hapus
  24. Baru tau kalo entrostop ada khusus buat anak, rasanya buah-buahan juga nggak mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ada untuk anak Mba, rasa herbal. Ini rasa buah jambu biji Mba. Stock di rumah ya

      Hapus
  25. Haduu sedihnya ngelian foto anak diinfus gitu. Diare pada anak memang bahaya klo gk ditangani sih yaa. Kmren anakku kena diare jg. Minun entrostop anak cpt sembuhnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba,diare pasca lahiran anak kedua. Pulang dari bepergian jauh sama ayahnya. Langsung rawat inap karena menurut dokternya sudah dehidrasi padahal cepat dibawa ke dokter. Alhamdulillah cepat ditangani dan selamat,sehat kembali juga.

      Hapus
  26. Ya Allah, aku deg-degan bacanya. Bayi diare 14x? Udah lemes lah aku. Padahal ibu harus tetap tenang supaya ASI lancar. Alhamdulillah semuanya sehat yaa.

    BalasHapus
  27. Lengkap banget infonya mbak. Makasih info ini membantu banget utk referensi menghadapi diare.

    BalasHapus
  28. Makasih mbak infonya mengurangi kepanikan saya. Anak saya sedang diare :-(

    BalasHapus
  29. Anaku mencret trus saya bli obat di apotik di kasihnya anti biotik dan anti diare apa ga ppa yah bund sudah aq ksih minum skali... pdahal temen" nganjurinnya minum entrostop anak tpi pernah nyoba minum gk sembuh jdi tak tinggalin

    BalasHapus
  30. Terimakasih bun infonya

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.