-->
Menu
/


Bismillah, Assalammualaikum warahmatullaahi wabarakatuh. Banyak yang bertanya tentang buku Mengetuk Pintu Sukses. Untuk siapa buku ini ditujukan. Sebenarnya buku ini sama dengan kehidupan saat ini, di mana sebagian besar orang bertanya "Kok hidup begini-begini saja?"

 

Prakata dari Penulis 


Menulis adalah menorehkan jejak kata untuk masa depan. Merangkai cerita yang bermakna, agar hidup semakin penuh warna. Tak selamanya senyuman itu melukis wajahmu, karena kamu tak akan tahu rasanya terjatuh. Segala kegagalan, keterpurukan, kesedihan dan juga kekecewaan dalam hidup, akan membuat sensor kepekaan semakin bertambah. Menumbuhkan empati dan juga berdistraksi dengan perbaikan diri pada Ilahi. 


Buku ini bukan hanya mengupas dari segi ilmu dari para ahli namun juga pengalaman penulis. Karena ilmu adalah cahaya petunjuk, selanjutnya adalah menjalani takdir dan berjalan sesuai petunjuk-Nya. Hingga satu persatu warna hidup kita alami, dari situlah lahir pengalaman-pengalaman baru. Sehingga dari pengalaman itu hadir sebuah tulisan yang bisa dibagikan dalam petuah bijak kehidupan.

Sukses butuh proses, dan proses pun lahir dari pengalaman-pengalaman. Semoga galeri kebaikan ini bisa terus tersalurkan dalam bingkai aksara. 


Suara dari Jiwa yang Terbelenggu


Mungkin juga orang mengira bahwa sukses adalah orang yang kaya raya. Padahal di berita banyak orang kaya pun terjebak narkoba, ada masalah financial juga tindak pidana. Sebenarnya, di mana sulit kita akan menemukan 'sebenar-benarnya' orang. Ketika sulit maka 'warna kulitnya' terlihat. Ada yang tenang, berserah pada Allah SWT, ada yang melilit diri dengan seribu masalah, dll.

Pernah merasakan diri ini sendiri? Kosong? Merasa tak ada apa-apanya? Jadi beban? Akhirnya selalu galau, bingung, resah, dan menyerah.
"Masa muda saya ngapain aja ya?"
"Duh, kok sekarang melangkah jadi berat!"
"Ke sana nggak bisa, diam aja juga mau sampai kapan?"
"Kok orang-orang, bergerak terus ya?"
"Apa nggak ada masalah dalam hidupnya?"
"Si A, keren menang terus!"
"Si B, keren banget jabatannya sudah di atas!"
"Si C, nulis duitnya berdolar-dolar!"
"Si D ...."
Terus saja mengomentari hidup orang yang 'baru terlihat di mata luar'

Yang kita tahu enak-enaknya saja.
Hasilnya saja.
Posisi di atas saja.

Padahal, semua orang memulai dari start 0 (kayak pertamini ya, di mulai dari nol)
Ya, dari kegagalan-kegagalan.
Ya, dari kesedihan-kesedihan.
Ya,dari hinaan-hinaan.
Ya, dari insecure-insecure-an.
Ya, dari ribuan liter air mata dan keringat.
Ya, dari perih, pedih, juga rasa ingin membahagiakan orang terkasih,orangtua, anak, dll.
Ya, dari jatuh bangun, hingga lupa kegagalan nomor berapa yang ia lewati.

Jangan mau "Nikmatnya" saja,tanpa tahu dibalik perjuangannya.

Ada doa-doa disepertiga malam. Yang lain mendengkur, ia sujud tersungkur. Menangis dan memohon kepada Allah, untuk tetap menguatkan hatinya dalam menggapai apa yang dicitacitakan.
Ada doa-doa dipagi hari, ketika kesibukan mencekik. Ada yang harus bekerja, ada yang sedang cuci masak ngasuh anak. Di sempatkan berdoa di waktu Duha. Yang sebagian orang kadang melewatkan begitu saja.
Ada sedekah di kala kesulitan hidupnya semakin memuncak. Ia sembunyikan, agar ada senyuman bagi orang-orang yang kesusahan.
Ada juga instrospeksi diri dan muhasabah setiap hari, bagaimana hubungannya dengan orang tua, bukan hanya ladang bakti, juga pintu surganya yang sangat berharga.


Tentang buku ini yang ditulis, untuk Refleksi Diri.

Bahwa setiap orang bisa sukses. Setiap orang itu istimewa dengan jalan takdirnya masing-masing dan luar biasa.

Buku Mengetuk Pintu Sukses 


 

Terdapat kisah-kisah teladan tentang Sosok Mulia, Baginda Rosulullah SAW


Dari banyaknya perjalanan, suatu ketika Rosulullah SAW memerintahkan para sahabatnya untuk menyembelih kambing (untuk dikonsumsi bersama). Dengan antusias dari salah seorang berkata, “Aku yang menyembelihnya!”
Sahabat lain pun ikut berkata, “Aku yang mengulitinya!”
Sahabat lainnya ada yang menjawab,” Aku yang memasaknya!”
Sedangkan Rosulullah SAW berkata, “Aku yang mengumpulkan kayu bakar!”
Seketika itu para sahabat yang mendengar sangat terkejut, dan berkata, “Cukuplah kami saja yang melakukan semuanya.”
Rosulullah SAW, berkata “Aku mengerti kalian mampu melakukan semua ini. Namun, aku tidak suka menjadi istimewa di antara kalian. Sesungguhnya Allah membenci hamba yang menjadi istimewa di antara sahabat-sahabat.”
Kemudian Rosulullah SAW berdiri dan mencari kayu bakar. Sekali lagi belajar akhlak dan ketawadhuan dari sosok mulia, atas kerendahan hatinya. Siapapun yang membersamainya akan merasa nyaman. Di rumah Rosulullah SAW juga terbiasa melayani dirinya sendiri, mencuci baju, menjahit dan lainnya. Sedangkan ketika di masyarakat dan lingkungan baginda tak mau diistimewakan, bukan sekali dua kali ikut pekerjaan bersama. 


Ketika perang Khandak, semua sahabat bekerja sama untuk menggali tanah dan memecahkan batu. Menggali tanah dan memecahkan batu adalah pekerjaan yang tidak mengotori baju dan tidak terlalu mengotorkan tubuh. Ketika para sahabat sedang sibuk bekerja, Rosulullah ikut turun langsung. Apa yang dilakukan Rosulullah? Beliau turun langsung mengangkat tanah galian sedalam tiga meter dan mengangkat tanah di punggungnya. 


Para sahabat yang melihat pun berkata, “Kami telah melihat tubuh Rosulullah dilumuri tanah.”


Masyaallah , Rosulullah adalah tauladan utama bagi kita semua. Membaca buku ini seperti memunguti kumpulan ilmu dan juga inspirasi jiwa. Selamat membaca.



Bisa pesan ke : https://www.tokopedia.com/sahabat-keluarga/buku-mengetuk-pintu-sukses

 

 

Salam Inspirasi 

5 komentar:

  1. Waalaikumsalam, wah keren banget buku ini cocok dibaca di masa sekarang apalagi untuk yang merasa hidup masih begini-begini saja.

    BalasHapus
  2. Kayaknya buku ini memotivasi, reviewnya juga bagus related sih sama kehidupan nyata.

    BalasHapus
  3. Dari judulnya bagus 'Mengetuk Pintu Sukses' menuju sukses sangat sulit apalagi di zaman sekarang, wajib baca bukunya ini mah.

    BalasHapus
  4. Buku kayak gini nih yang bermanfaat untuk kehidupan kita apalagi yang sedang menuju kesuksesan.

    BalasHapus
  5. Perlu banget baca buku yang ada motivasi dan pembelajarannya seperti ini, bermanfaat untuk siapapun yang merasa hidupnya masih begini-begini saja.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.