-->
Menu
/

Anak-anak paling tidak tahan apabila di jalan melihat mainan-mainan yang dijual dietalase toko mainan. Terkadang tangisan mereka jadikan agar orangtua mau menuruti kemauan mereka. Tak masalah jika mainan tersebut mereka gunakan dan rawat. Namun kenyataannya hanya sebentar saja mereka memainkannya kemudian bosan dan menjadikan tumpukan barang plastik yang memakan tempat di rumah. 


Belum juga jera, setiap dibawa kemana pun dan melihat ada mainan baru langsung melirik dan mulai mengeluarkan jurus andalan mereka, dari mulai tantrum hingga membuat perhatian orang menuju padanya, dan lagi-lagi orangtua mengalah dan memberikan apa yang diminta anak, yaitu mainan baru.



Ada kemungkinan awal anak terbiasa membeli mainan karena orangtua sendiri yang dahulu mengajarkan memilih langsung di toko-toko mainan. Dengan alasan sesekali memberikan mainan di hari-hari spesial anak, seperti hari ulang tahun, hari raya, kenaikan kelas, dan lain-lain. Ternyata menjadikan anak memiliki kecenderungan selalu ingin membeli mainan setiap kali mata memandang toko mainan yang berjajar di sepanjang jalan atau mall-mall. Untuk merubah mindsetnya agar bisa menahan diri agar tidak selalu membeli mainan baru selama di rumah masih banyak mainan yang sejenis, atau membiasakan menabung dahulu agar anak memiliki tanggung jawab pada mainannya, walau hal ini membutuhkan waktu untuk membuat anak memahami aturan dari orangtua. 


Ketika membuat aturan kepada anak, maka orangtua pun harus disiplin menjalankan aturan yang dibuat Misal tidak ada lagi momen belanja di toko mainan langsung, apabila tetap ingin memberikan mainan di hari special anak, orangtua dapat membelikannya dengan membeli mainan edukatif di toko online. Sehingga anak tidak perlu turut serta ke toko mainan lagi. Belanja online mainan edukatif anak saat ini sangat mudah dan praktis. Selain dapat memilih mainan anak dan mendiskusikan dengan pasangan juga bisa berburu mainan edukatif dengan diskon yang diberikan dari belanja online

Adapun tips memilih mainan edukatif untuk anak diantaranya :

1. Sesuai usia anak

Berikan mainan edukatif yang aman bagi usia anak. Jika anak masih balita tentu dapat memilih mainan edukatif berbahan lembut dan tidak membahayakan anak. 


2. Perhatikan Minat Anak

Memiliki anak perempuan dan lelaki pastinya berbeda minat dalam memilih mainan. Anak perempuan biasanya menyukai boneka, peralatan masak-masakan, salon, dll. Anak lelaki memiliki minat pada mainan robot-robotan, mobilan, pesawat, pistol-pistolan, dll. Setelah mengetahui minat anak pada mainan coba perhatikan lagi, apa yang membuat anak bertahan lama dengan mainannya, setelah mengetahuinya cari mainan edukasi yang sesuai dengan minatnya. Seperti anak saya yang minat pada robot-robotan dan selalu ingin merakit robot, maka saya dapat membelikan mainan edukasi berupa robot rakit DIY sesuai usianya. 

3. Memilih mainan edukatif yang merangsang kreativitas dan imajinasi anak

Dalm hal ini membelikan mainan edukasi tidak perlu yang mahal. Lihat minat anak pada mainan dan manfaat mainan tersebut untuk anak-anak. Anak-anak sangat menyukai mainan yang merangsang imajinasinya, contoh anak sering sekali berimajinasi ingin menjadi tentara, polisi, pilot, atau perakit robot. Pilih mainan edukatif yang membuat anak dapat mewujudkan imajinasinya dan mengasah kreativitasnya dengan mainan edukatif yang diberikan.



Itulah 3 tips memilih mainan edukatif untuk anak. Tak perlu repot mencari toko mainan edukatif untuk anak, saat ini bisa belanja online untuk memilih mainan edukatif anak-anak sangat mudah, praktis, banyak promo yang diberikan dari belanja online, pastinya belanja online saat ini aman dan terpercaya. 

Salam Edukasi

12 komentar:

  1. Penting banget ya Mba memilih maian edukatif buat anak2.. jangan sampai salah pilih mainan.. misal beliin maian pedang2an .. Pedang kan kurang bagaus buat mainan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, perhatikan bahannya, cat, dan komponen kecilnya.

      Hapus
  2. Selain itu aku juga ngelihat bahannya na, SNI apa enggak, krn selain awet bisa diwariskan SNI aman bahannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. SNI jadi jaminan garansi keamanan ya Nda.

      Hapus
  3. Wah seru banget maenannya. Aisyah juga suka beli maenan. Di rumah suka maen sama Ummi. Kalau belanjan online malah lebih mudah ya enggak macet.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, apalagi dapat promo diskon dan bebas ongkos kirim asyik banget, :)

      Hapus
  4. Setuju...
    Trus kalo punya mainan, jgn lupa blajar beresin setelah main

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, peer banget biasanya anak-anak nggak mau beresin mainan lho. Suka maunya dikejar-kejar :)

      Hapus
  5. Kalau anakku suka banget beli boneka kertas alias bongkar pasang. Dikasih boneka beneran malah dirusakin. :D Heehehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti tipe anak yang punya kreativitas mba, maunya bongkar pasang :)

      Hapus
  6. makasih tipsnya mba, kalo dikit-dikit minta mainan gimana ya? huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Mba Kania, itu jadi PR orangtua terus memberi pemahaman kepada anak untuk meahan diri membeli mainan yang berlebihan

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.