-->
Menu
/

www.ernawatililys.com-  Kenapa ibu rumah tangga susah sekali me time?, menjadi bahasan ringan kali ini. Saya ingin menceritakan kembali beberapa curhatan ibu-ibu yang sering disampaikan kepada saya. Mau ibu yang memiliki satu anak,dua anak atau lebih. Me time bagi ibu itu tidak perlu seharian,sejam atau 30 menit per hari saja sudah bisa membuat ibu-ibu mencharger energinya kembali. Namun, bagi sebagian ibu yang punya waktu me time yang spesial dari keluarga beruntunglah karena tidak semua ibu mendapatkannya. Seperti saya sendiri ibu tiga anak yang merawat sendirian, hidup diperantauan jadi mau menitipkan anak ke orangtua atau saudara itu jauh juga. Tapi apakah tiap hari  punya waktu me time sendiri?


Kalau dengar cerita teman saya yang baru punya anak satu,ia itu kewalahan sekali management waktunya.Menurut penuturannya bahkan kalau bangun kesiangan saja sudah nggak bisa mandi dan nggak bisa ngapa-ngapain. Sampai menu makanan pun harus beli semua.Karena anaknya itu maunya nemplok di ibunya saja.Tidur pun, kalau ibunya gerak babynya pun ikut terbangun. Pokoknya bukan bau tangan lagi tapi sudah jadi perangko yang maunya nempel di ibunya. 

Belum lagi curhatan yang ibu dua anak.Satu anaknya mau diboboin, ibunya kesenangan deh bisa boboin anak sambil bobo juga. Eh pas dua anak ini, tahunya anak satunya nggak mau ikut bobo. Jadi ngeganggu adiknya yang mau bobo. Teriak-teriaklah, mau nonton tv ditemani ibunya lah, mau makanlah, mau empuplah, atau bentuk perhatian lainnya yang bikin si ibu nggak boleh bobo.Padahal mata sudah sepet rapet dan nempel sekali sama bantal. Ingin 5 menit aja tertidur pulas,nyatanya nggak bisa. 

Apalagi anaknya tiga. Yang satu minta makan disuapin, yang satu teriak-teriak minta dibersihin BAB nya dikamar mandi. Yang satunya lagi minta dibantuin ngerjain PR. Mereka nggak peduli lihat ibunya bolak-balik dari satu anak ke anak lainnya. Karena setiap anak maunya mereka yang diperhatikan, mereka yang didengar dan mereka juga yang disayang. Sekalipun dengan saudaranya mereka suka cemburu jika ibunya berbagi kasih. 

Lalu adakah waktu ibunya untuk sekedar nafas dan me time? Jawabnya harus ada. Pasti kalau ibu lain baca protes eh,kapan waktunya? Mandi saja pintu digedor-gedor sambil backsound suara tangisan, makan saja diacak-acak lauknya. Pun lagi sholat saja, mereka ikut naik dipunggung ketika sujud, ada juga yang tergeletak di sajadah, dan aksi lainnya seperti tarik-tarik mukena.Belum lagi kalau ada yang nangis, atau bertengkar. Mantra sabar stocknya kudu banyak deh buat ibu-ibu di rumah. 


Kenapa ibu rumah tangga susah sekali me time? 


1. Pasangan belum perhatian dan peduli dengan jadwal me time bagi seorang istri sekaligus ibu bagi anak-anaknya


Suami pulang kerja memang maunya rumah rapi, ada masakan enak, semua anggota keluarga tertib, istri enak dipandang. Ngobrol yang ringan dan santai,jangan tambah beban seperti ditempat kerja yang penuh tekanan. Memang ada suami yang tipe seperti ini, di rumah jangan ada keluhan. Kalau ada tipe suami seperti ini maka diskusikannya saat liburan atau sedang tidak banyak pikiran. Diskusikan untuk pengajuan me time Anda sendiri. Jika dapat acc cepat, bersyukurlah dan berterima kasihlah pada pasangan Anda karena mau berbagi peran dalam keluarga. Kalaupun ditolak,buat pendekatan bahwa ayah pun harus dekat dengan anak-anak dan ada quality time bersama anak, ketika ayah bersama anak-anak,ibu bisa me time sejenak. Itupun jika disepakati bersama. Jika tidak pun, ibu bisa me time disepertiga malam saat sholat malam dan curhatlah kepada Sang Maha Mendengar. Agar setiap harinya ibu bisa maksimal menjalankan peran. 

2. Jauh dari keluarga


Jauh dekatnya keluarga memang terkadang membuat seorang ibu memikirkan kembali menitipkan anak-anak. Apalagi jika tidak penting-penting sekali harus meninggalkan anak. Karena ketika menitipkan anak baik pada keluarga, day care atau orang yang dipercaya sekalipun akan membuat anak mendapat cara pengasuhan baru dan bisa saja berbeda pengasuhan dengan ibu selama ini. Namun ada juga keluarga yang memang menjadwalkan waktu me time, misal mertua atau neneknya anak-anak menjadwalkan datang ke rumah. Nenek pun akan bermain dengan cucu-cucunya, dan ibu silahkan me time sejenak bisa dengan baca buku atau kegiatan lainnya yang disuka.



3. Membuat management waktu sendiri


Kebahagiaan memang kita sendiri yang menentukan,bukan diremote oleh orang lain. Susah dan senang cukuplah ibu sendiri yang merasakan jika tak ada lagi yang peduli, hehehe sadisnya kehidupan. Saatnya taklukkan management waktu sendiri untuk me time. Dengan membuat jadwal sendiri inilah ibu bisa mengatur kapan waktunya menyalurkan sesuatu yang bikin ibu bahagia sekali. Misal ketika anak-anak tertidur lelap. Jam 3 pagi bisa menulis,baca buku,mengaji, dll. Kegiatan yang ibu sukai. Sambil multitasking juga boleh, rendam baju, masak air dan juga nyapu-nyapu yang penting semua pekerjaan domestik selesai dan tidak keteteran. 



Itulah tiga alasan kenapa ibu rumah tangga susah sekali me time?, jika ada alasan lain share yuk di kolom komentar. Semoga ibu rumah tangga bisa me time ya, sekalipun hanya beberapa menit saja. Menikmati bahagianya dengan hal yang disukai dan juga merefresh energi baru agar tetap positif dan selalu bahagia. 



Salam Inspirasi 


8 komentar:

  1. Aku nggak bias bayangin gimana repotnya ibu2 yang kerja dan ngurus anak. Ngurus anak aja sudah serepot itu. Maklum masih single heheee
    ngeri juga ya dengar curhatan ibu2. Aku jadi mikir2 kalo masa singleku nggak aku manfaatkan untuk kegiatan yang prroduktif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya luarbiasa sekali energinya. Intinya adalah taklukkan management waktu sendiri, dan banyak berdoa :)

      Hapus
  2. Kalau aku gak bisa me time karena anak masih bayi, jadi otomatis waktu hampir seharian buat ngurusin anak, huhu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, masa baby memang inginnya dekat-dekat dengan mamanya :)

      Hapus
  3. Setuju banget mba, pentingnya komunikasi ke pasangan agar bisa berbagi tugas. Jadi istri ada waktu me time.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huum mba, agar suami juga memahami peran pasangannya. Saling komunikasikan itu penting dalam rumahtangga.

      Hapus
  4. Nomor 1 tu emang ya Mbak hal yang paling penting. Sedih juga kalau tahu cerita yang suaminya maunya tahu beres.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyes Mba Ika, semoga ibu-ibu semuanya bisa me time ya :)

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.