-->
Menu
/
Bismillahirrohmanirrohim,
Halo sahabat MomBlogger,





Sebenarnya saya hanya mau berbagi sedikit cerita, dari sekian banyak cerita dibalik para pejuang pena alias penulis. Awalnya ketika saya sedang promo buku baru saya #KalauCintaBilangSaja! terbitan BIP Gramedia. Nah sudah pada ikutan belum di instagram @ernawatililys sedang ada kuis giveawaynya lho. Jangan lupa ikutan ya. 

Mulai Bercerita, 
Jadi, ada yang bertanya kepada saya bagaimana menjadi seorang penulis hingga lahir sebuah karya dan beredar di toko buku. 
"Teh, gimana sih jadi penulis?" tanyanya.

Saya pun memberikan jawaban sederhana saja, yaitu kalau mau jadi penulis ya harus nulis (titik). Kemudian ada lagi pertanyaannya,
"Iya Teh, saya juga tahu. Tapi gimana mulainya."

Nah, kalau ini pasti saya jawabnya to the point aja ya. 
Inilah pesan saya, kepada siapapun yang mau jadi penulis. untuk membuat persiapan sebelum menjadi penulis : 

1. Niat yang kuat

Niatkan pada diri sendiri untuk bertekad sepenuh hati bahwa dengan niat yang kuat ingin menjadi penulis. Niat yang kuat ini akan membantu setiap proses perjalanan panjang untuk menyusuri dunia kepenulisan hingga karya terbit.

2. Sikap yang pantang Menyerah

Ketika memasuki proses belajar menjadi seorang penulis harus mau lelah dahulu. Sekolah SD saja 6 tahun, SMP & SMA 3 tahun, kuliah sampai 4 tahun. Lalu menulis butuh waktu berapa lama? Tergantung keinginan belajar. 
"Lho, Teh kok waktu nya gak bisa ditentukan sih?" 

Saya bilang inilah yang namanya sikap pantang menyerah. Kalau cepat menyerah. Ketika dapat teknik ilmu menulis selalu mengeluh ribet, susah, gimana caranya, pusing pala aliandro, atau sejuta ribu alasan. STOP!. Saatnya dengarkan Mentor menulismu, saatnya dengarkan Coach Tendi *eh. Ya, siapapun guru menulismu, hormati, dengarkan dan laksanakan.
"Tapi, Teh...."

Tidak ada tapi-tapian. Karena seorang mentor sekalipun, mereka juga dahulunya belajar dengan ahlinya. Sampai lahiran karya, dan akhirnya bisa berbagi.
"Tapi Teh, saya kan sibuk banget, kerjaan menggunung, gak ada waktu buat ngetik..."

Ya, itulah alasan. Memang semua penulis pengangguran ya. Sehingga mereka bisa santai menulis buku. Jawabannya TIDAK. Mereka pun punya kesibukan yang kadang juga lebih padat dari saya (Ups) yang cuma ibu minimalis yang jagain duo bocah cilik, nyambi jadi blogger dan beberes rumah yang gak ada rapi-rapinya.


3. Ikhtiar yang maksimal

"Lho, Teh diatas kan sudah pakai usaha dengan sikap pantang menyerahnya. Memang bukan ikhtiar ya. 

Beda, karena Anda mau jadi penulis. Belum ada karya tulis, belum dikenal penerbit. Sosial Media saja tidak update. Lalu, dari diri Anda apa yang akan dijual?
"Hihihi si Teteh, ya jual tulisan atuh."

Nah, berarti siapkan calon naskah Anda dengan benar-benar ISTIMEWA LUARBIASA. karena, naskah Anda akan bersaing dengan penulis senior, penulis yang sudah punya nama besar, penulis langganan penerbit atau penulis-penulis lainnya. 
"Iya, ya Teh. Ikhtiarnya gimana?"

Nah, jawabannya adalah kembali pada nomor 1 dan 2, ditambah nomor 4. Dan jangan pernah putus asa ketika sekali ditolak penerbit. Tetaplah maju terus ke penerbit selanjutnya. 

4. Rajin Baca dan Rajin Nulis

Ini dia salah satu yang sering banget jauh dari seorang penulis. [Tidak] Rajin baca dan [Tidak] rajin nulis. Kenapa sih harus rajin baca dan tulis. Karena dengan membaca berarti Anda kaya. Ya, kaya wawasan dan pengetahuan, banyak referensi yang di dapat, banyak informasi baru yang diserap juga budaya baca inilah membantu para penulis yang sudah capek-capek nulis tetapi karyanya malah tidak ada yang dibeli *Nah, kan!.

Rajin nulis, tidak ada alasan bagi seorang yang bercita-cita menjadi penulis tapi malas nulis. Karena kalau tidak mau menuliskan karyanya sendiri sampai selesai hanya karena satu milyar alasan, lalu untuk apa ikut sana-sini capek hati, capek tenaga ikut kelas menulis. Ayoooo, selesaikan naskahnya ya!


5. Tahan banting

"Teh kok dibanting-banting?"

Jangan takut, dunia penulis tidak main kasar kok. Hanya saja harus kuat jaga perasaan dan kuat jaga niat. Kenapa,  karena seorang perempuan pun untuk bisa melahirkan anaknya, harus melewati usia kandungan 9 bulan.  Nah, sama dengan menjadi penulis. Misal baru nulis naskah sekitar satu bulan dan sudah jadi buku. Ketika melamar ke penerbit, diterima tetapi antri bisa 6 bulan,setahun,atau lebih. Tak masalah jika memang benar buku tersebut akan terbit. Kadangkala, penolakan pun terjadi, ketika naskah Anda dinyatakan TIDAK LAYAK TERBIT. 

Bukan soal bantingan perasaan saja tentang surat penolakan naskah. Tetapi jumlah royalti yang sedikit atau bisa saja tidak dibayarkan hal ini pastinya ada diantara salah satu nasib penulis. 

"Gitu ya Teh, kirain jadi penulis itu enak"

Ya, kalau niat menjadi penulis itu kuat. Ingin berbagi dan menjadi pengikat ilmu dan tabungan amal. Maka dari sesuatu yang tidak menyenangkan bisa dipetik hal lainnya. 


5. Jatuh Cinta lah mulai saat ini juga. 

Ya, jatuh cinta pada dunia tulis menulis. Walaupun dikecewakan, walaupun tidak jadi kaya raya, walaupun tetap tak terkenal, walaupun-walaupun yang lainnya,  maka JATUH CINTA LAH.

Kenapa? karena dengan jatuh cinta inilah, nafas akan terus mengalir, tarian pena tidak akan berhenti, dan semangat dakwah tidak akan pernah lelah. 


Salam Menulis
@ernawatililys

23 komentar:

  1. Makasih infonya ya Mba.. Yang jelas mesti banyak latihan menulis ya biar mahir menulis dan banyak mendapatkan kosakata baru..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama ya Mba. Terima kasih sudah berkunjung.

      Hapus
  2. Hihihi dengan niatlah mampu melakukan hal-hal kecil dengan CINTA yang besar. Makasih nasehatnya teh. (:...

    Nulisnya pake pena atau pake pc siih..? :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya termasuk yang pakai keduanya.Ya pena dan juga laptop. Makasi sudah berkunjung.

      Hapus
  3. setujuu!! masih belum istiqomah ni ikhtiarnya, luplep mulu, huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ulah lunglep atuh.Kudu maksimah gas nya.semangat ya ummu fathan dan Nusaiba.

      Hapus
  4. Dulu aku suka banget baca dan nulis buku. Sekarang ganti baca dan nulis blog :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kakak seperguruan saya pun begitu. hihihi terima kasih ya sudah berkunjung.

      Hapus
  5. thank u infonya:) baru saja aku follow blog nya mba:)

    www.olivelatuputty.com/blog

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih ya sudah follow blog saya. Salam Kenal.

      Hapus
  6. Tipsnya keren banget dah, mantaap deh pengen nyoba ah :)

    BalasHapus
  7. seperti termotivasi jadinya :) makasih ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mba.Semoga saling memberi manfaat.

      Hapus
  8. aku masih gak pedean mbka...dan belum rajin nulisnya hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga semakin rajin menulis mba Retno dengan ikutan komunitas menulis,jadi pompasemangat

      Hapus
  9. Keren tipsnya. Terimakasih Teh.

    BalasHapus
  10. Tipsnya sangat bermanfaat. Apalagi buat pemula seperti saya.^_^

    BalasHapus
  11. Udah baca semua, semoga bisa praktekinnya. Terimakasih Teteh :)

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.