-->
Menu
/

Rokok- menjadi kebutuhan sehari-hari yang begitu banyak di konsumsi. Begitu banyak pula tempat-tempat yang bebas menjual rokok. Mudah didapat dan siapa saja bisa membelinya bahkan pelajar sekalipun.  Saat ini sering dijumpai di tempat keramaian seperti di pinggir jalan, pasar, warung, ditempat acara pernikahan, atau bahkan tempat-tempat wisata, dimana kepulan asap rokok begitu bebas. Bagi perokok sendiri mungkin seperti candu untuk menikmati hiruk pikuk aktivitasnya. Namun bagi orang sekitar yang terkena imbas asap rokok yang berbahaya seperti menelan gas beracun. 


Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam sebatang rokok yaitu :
1. Acatone (penghapus cat)
2. Hidrogen Cyanide (racun untuk hukuman mati)
3. Napthylamnine
4. Toluidine
5. Ammonia (pembersih lantai)
6. Methanol (bahan bakar roket)
7. Urethane
8. Toluene (pelarut Industri)
9. Pyrene
10. Arsenic (racun semut putih)
11. Dibenzacridine
12. Dimenthyinitrosamine
13. Penol
14. Napthalene (kapur barus)
15. Butane (bahan bakar korek api)
16. Polonium -210
17. Cadmium (dipakai accu mobil)
18. Carbone Monoxide (gas dari knalpot)
19. Benzopyrene
20. Vinyl Chloride (bahan plastik PVC)

Zat diatas tidak akan langsung membunuh perokok seketika atau dalam jangka pendek. Namun kerusakan itu akan secara perlahan-lahan dan memakan waktu yang lama. Rokok tidak ada manfaatnya sama sekali. Hanya candu yang begitu dekat dihati para penikmatnya. Seperti sugesti kalau tidak merokok akan lemah, pusing, mual, tidak bergairah. Nyatanya jika seorang pecandu rokok diwajibkan puasa ramadhan, ternyata mereka mampu tidak merokok seharian. Jadi kata tidak bisa dari rokok itu salah. Seharusnya bisa dan sangat bisa walau prosesnya panjang. Penyakit yang mendekati perokok pun sangat menakutkan dari kanker mulut, kanker kerongkongan, bahkan kematian. 

Jika ada seorang pecandu rokok yang hendak berniat berhenti merokok, lalu ada gejala pusing, lemas, dan sebagainya. Penangannya bisa dilakukan dengan mensugesti diri bahwa rokok adalah sia-sia, kuatkan niat untuk kesehatan diri sendiri dan orang-orang tercinta. Jika tidak bisa juga menurut dr. Yusuf Alam Romadhon yaitu membawanya ke psikiater. 



2 komentar:

  1. Waaaah, ngeriiii...
    Untung aja bukan perokok hehe...
    *elus2 kantong :D

    BalasHapus
  2. makasi kang ded sudah mampir :)

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.