-->
Menu
/
Menjadi wanita selalu disebut makhluk Multitalent. Bagaimana tidak, banyak wanita-wanita tangguh yang bisa memposisikan dirinya sebagai seorang istri dari suami tercintanya, ibu dari anak-anaknya, juga bisa menjadi seorang karyawan atau pimpinan di dunia kerjanya. Belum lagi perannya di antar kolega, masyarakat maupun Negara.  

Untuk itu, menjadi wanita adalah keistimewaan dan  menjadi seorang ibu adalah keajaiban. Ada satu lagi talent yang luarbiasa yang dimiliki para wanita yaitu mompreneur, karena melihat sosok mompreneur adalah sebuah inspirasi tersendiri. 


Belajar dari Mompreneur di Sekitar Tempat Tinggal

Jika kebutuhan tercukupi bukan berarti tinggal hidup-hidup santai. Karena dalam bahtera mengarungi kapal rumah tangga tak akan pernah tahu yang namanya badai akan datang. Bisa pasangan pergi entah itu meninggal atau perceraian, entah itu PHK atau bangkrut mendadak, atau niat mau membuka tabungan persiapan untuk masa depan keluarga. Tak ada salahnya menjadikan hobi untuk menjadi sesuatu yang bernilai. Walau tak langsung semua dinilai menjadi uang, bisa juga sebagai prestasi dan lainnya. Setidaknya setiap perjuangan pasti akan ada ilmu yang bisa diambil  manfaatnya

Saya begitu takjub melihat ibu-ibu yang begitu gigih dalam mencari nafkah. Latar belakang mereka beragam, dari menjadi tulang punggung keluarga atau membantu ekonomi keluarga. Tentu mereka memiliki tujuan mulia yaitu demi mencukupi kebutuhan hidup keluarga dan membiayai pendidikan anak-anak mereka. Semangat itulah yang mengalir kepada saya tanpa mengenal lelah. Sejak resign dari perusahaan swasta, saya memilih fokus menyelesaikan kuliah dan menjadi ibu dari anak pertama saya. Ternyata, kebiasaan saya bergerak aktif sejak remaja seperti ikut kajian, kuliah, kerja, dan ikut organisasi setelah menjadi ibu rumah tangga yang jarang sekali keluar rumah membuat saya mencintai dunia online. 

Disinilah awal mulanya saya mencoba indahnya dunia online. Waktu luang yang saya dapat ketika anak telah tertidur lelap, saya gunakan untuk kembali menulis di blog. Ya, sejak remaja pula saya sudah menulis di blog. Namun, tanpa guru, tanpa tujuan dan kurang semangat ngeblog karena padatnya jam kerja dan kuliah membuat saya vacum dari dunia perbloggingan. Menjadi IRT membuat saya kembali memiliki waktu dalam menulis. Kemudian saya ikut belajar teknik menulis  online baik secara gratisan maupun berbayar. Menjadikan saya seorang penulis dari beberapa buku baik nonfiksi, fiksi dan puisi. Ternyata saya baru tahu menjadi penulis tak sekedar menulis lalu buku terbit dan selesai tinggal menunggu royalti. Disini saya belajar memasarkan hasil buku yang telah terbit baik promo buku sendiri maupun buku teman sesama penulis.

Kebanyakan hasil dari promo buku tersebut yaitu masuknya inbox dari orang terdekat atau orang yang ingin membeli buku dari promo di sosmed. Jadilah saya berjualan buku di BBM dan Whatsapp yang mengantarkan saya pada sebuah group Sharing Internet Marketing (SIM). Disini saya banyak bertemu para pebisnis online yang saling berbagi dan bersinergi. Mereka adalah  pebisnis kuliner, kecantikan, fashion, dll. 

Suatu kebetulan saudara-saudara saya sedang mencari baju gamis yang harganya terjangkau. Saya pun jadi teringat salah satu member SIM yang bergerak di bidang fashion dengan aneka gamisnya. Saya jadi perantara pemesanan gamis. Karena pesanan untuk kolega saya menanggung sendiri ongkos kirimnya. Niat ikhlas membantu dengan harapan saudara saya semua bisa menutup aurat yang menjadi salah satu kewajiban seorang muslimah. 

Gamis yang dipesan datang, dan banyak yang suka. Dari mulut ke mulut gamis murah yang saya jual ini pun terdengar. Banyak yang memesan, hanya saja mereka tidak mau ada tambahan biaya transfer bank apalagi memikirkan ongkos kirim. Satu, dua memang bisa saya bantu namun kalau banyak ternyata membuat saya keteter juga. Jadi ingin buka usaha offline tetapi sejak bisnis pertama rugi jadi harus berjuang kembali.

Ternyata, segala kejdian tidak ada yang disengaja. Sejak kebangkrutan bisnis pertama, saya malah dijadikan ibu-ibu yang suka curhat dan bertanya mengenai tips hemat keuangan yang sedang sekarat. Biasanya teman dekat yang sudah tahu bahwa keluarga kami tetap bertahan walaupun dititik nol. Titik nol adalah dimana kami harus melewati ujian rumah tangga, dari mulai uang bisnis raib dibawa oleh pekerja kami yang notabennya saya sudah kenal mereka, selanjutnya usaha tutup mendadak yang dikekola pihak keluarga tanpa musyawarah dan sepihak. Jelas kami yang sebagai pemilik modal usaha, jadi tahu benar, ternyata uang benar-benar mengenalkan orang yang sesungguhnya.

Rugi puluhan juta dibidang usaha kuliner, hanya karena human error atau orang-orang yang kurang amanah. Tetapi saya yakin namanya usaha semua orang tidak mungkin langsung sukses. Banyak anak tangga yang akan membuatnya kuat  untuk memangku bisnis yang baik dan sukses.

Berikut saya berikan tip agar tidak terpuruk ketika menghadapi masalah/ kegagalan dalam menjalankan wirausaha :

  1. Ingatlah selalu Allah SWT, bahwa apapun yang terjadi tak luput dariNya.
  2. Jika kita benar, dan selalu bahagia kemudian sukses. Mungkin kita tidak akan bisa memiliki kepekaan untuk bisa merasakan orang-orang yang pernah melakukan salah,  sedih dan gagal. Jadi semua rasa diatas adalah bumbu kehidupan agar kita bisa petik hikmahnya.
  3. Berdoalah yang baik. Jadikan kita dan keluarga menjadi orang-orang hebat pilihan Allah SWT.
  4. Jika memang ada tindakan pidana seperti penipuan, penggelapan atau penghinaan, lapor segera ke polisi dengan membawa bukti dan saksi. Jangan membuka aib saudara di SOSMED apalagi membuat status memojokkan orang lain atau menjatuhi hukuman kepada orang lain hanya dengan perkataan kita. Harus pihak yang berwenang itupun setelah terbukti bersalah. 
  5. Jika ingin diselesaikan kekeluargaan bisa saja. 
  6. Bersihkan hati dari dendam. Serahkan semua orang yang telah melukai perasaan kita kepada Allah yang Maha Kuasa. Lanjutkanlah mimpi dan cita-cita kita dengan hati yang selalu bersih.


Sebagai ibu rumah tangga, saya pun mengatur keuangan dengan superketat dan hemat. Ketika anak kedua kami lahir, saya mulai berlangganan popok kain yang bisa dicuci pakai dan diwariskan atau biasa di sebut clody. Ternyata ketika saya hanya membeli untuk saya pribadi, banyak orang sekitar yang nitip pesan juga. Akhirnya saya pun menjadi reseller clody.

Saya mengkhususkan BBM saya untuk menjadi toko online dengan membuat group jualan bernama tokofamily. Kenapa toko family? karena menjual aneka kebutuhan keluarga, dari pakaian muslimah, koko, clody untuk anak, dan buku-buku yang saya tulis atau teman penulis. Juga suami saya ikut menitipkan produk DVD Mikrokontroller dan VB.Net untuk saya pasarkan.

Saya pun jadi bermimpi ingin membuat toko online di WEB, sosmed khusus dan dengan modal seadanya yang saya dapat dari tabungan uang royalti buku dan tambahan dari suami tentunya.


Impian Yang Jadi kenyataan, tokofamilydotcom

"Selalu ada jalan, bagi siapa saja yang mau berikhtiar..."
Kembali ke penjualan gamis, dari info mulut ke mulut sebagai penjual gamis dengan harga murah dan berkualitas, maka saya pun dapat panggilan dari sebuah pengajian. Disinilah saya diminta untuk menyediakan baju seragam gamis dan kerudungan dibawah seratus ribu.

Saya belum langsung mengiyakan, karena tidak ada jaminan untuk mendapatkan produk seperti itu, walau mungkin itu ada yaitu mencari konveksi yang mau diajak kerja sama.

Saya berusaha, mengetuk pintu toko dari satu tempat ke tempat lain untuk mengajukan kerjasama, dengan harga produk yang bisa saya ajukan. Nihil, tak ada yang mau. Kalau hidup menyerah, maka tidak akan ada lagi cerita selanjutnya.

Berwirausaha butuh banyak aspek ilmu yang dipelajari. Dari persiapan usaha yang akan di rilis, kisaran modal, target pasaran, mengelola keuangan usaha juga mempromosikan usaha. Semua wirausahawan yang sukses sekalipun bergerak dari nol. Jadi melewati yang namanya fase :

  • Untung-Rugi
  • Lebih-Kurang
  • Jujur-Ditipu
  • Sukses-Bangkrut
  • Kaya-Piutang
  • Bahagia-sedih
  • Lancar-Delay
  • Laris-Tidaklaku
  • Dan lain sebagainya. 



Namun semua itu akan memberi warna serta rasa dalam cara pikir kita untuk mengelola hasil usahanya.

Saya pun terus mencari baik online maupun offline. Dan, ternyata ketemulah dengan yang memenuhi sesuai budget. Menjalin kerja sama dengan bermodal kepercayaan dan kejujuran. Saya pun menjadi reseller penjualan dari bagian pemasaran konveksi di salah satu kota Bogor.

Tak mau disia-siakan dengan modal 3 juta rupiah, saya mulai membuat toko online. Pembuatan web dilakukan oleh suami, saya sendiri membuat semua  akun sosial media khusus berjualan seperti twitter, instagram, fb, line dan tetap berjulan di group BBM.



27 Februari 2016, semua akun sosmed dan web tokofamilydotcom mulai update. Awal maret sudah ada cacatan di laporan penjualan yang alhamdulillah sudah kembali dari setengah modal.

Bahkan ada sahabat yang menitipkan produk jualannya, ada juga kerjasama untuk membuat brand sendiri dengan nama "TOFA" diambil dari singkatan nama TokoFamily. Alhamdulillah, selalu ada jalan untuk siapa saja yang berikhtiar.

Tip membuka usaha baru  :
  • Awali dengan niat yang baik
  • Buat perencanaan yang tepat dan analisis SWOT
  • Diskusikan dengan pasangan atau keluarga
  • Cari info artikel, buku, atau ikut seminar
  • Masuk ke komunitas
  • Fokus mengembangkan usaha yang dijalankan
  • Update perkembangan pasar
  • Buat catatan Modal, rugi/laba yang didapat
  • Bersedekah
  • Ikhtiar, yakin dan berdoa. 


Di www.tokofamily.com tersedia perlengkapan rumah tangga, busana wanita dan pria, anak-anak, juga aneka perlengkapan bayi, sepatu dan sandal. Yang berbeda dari toko online lainnya yaitu adanya edu family yang berisi aneka buku-buku pilihan keluarga dan DVD tutorial untuk belajar.



Alhamdulillah,belum genap sebulan berjalan. Usaha ini sudah menghasilkan. Harapan saya tentu untuk memudahkan keluarga Indonesia untuk berbelanja kebutuhan keluarga. Walau itu butuh perjalanan panjang agar semua harapan terwujud. Selain itu juga dapat membuka lapangan usaha baru. Semoga Brand ToFa menjadi sahabat keluarga Indonesia.






4 komentar:

  1. Semoga sukses berkah dengan TOFA nya yaa. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin, sukses juga untuk siswawirausaha nya. Saya suka sama produk-produknya bagus-bagus.

      Hapus
  2. wah keren ni mb.. jadi inspirasi banget buat kami..
    makasih ya udah ikut GA nya
    sukses terus untuk Tofanya
    :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin, doa yang sama juga untuk mba suzie icus, semoga sukses dan semakin berkah usahanya.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.