-->
Menu
/
Mundur dalam ingatan pada masa masih berseragam putih abu. Dimana ada memori yang tak terlupakan ketika mengingat kota Bandung. Bandung, kota dengan julukan varis Van Java ini memang begitu mempesona. Selain keindahan tempat wisata, aneka kuliner dan juga produk konveksi lokal semua ada disini. Apalagi ayeuna mah Pak walikota selalu dekat di hati warganya, saya saja merasa dekat walau bukan warganya. Bapak Ridwan Kamil, yang begitu ramah, khas dan selalu penuh inovasi untuk Kota Kembang. membuat Bandung sulit dilupakan.

Kembali ke masa putih abu, yaitu sekitar tahun 2004. Sekolah saya mengadakan study tour ke Bandung. Study tour selama dua hari satu malam, dan akan mengunjungi beberapa tempat di Kota Bandung. Inilah kisah memories of Bandung.
*** 




Pagi berkabut, jarak pandang mata semakin merucut. Langkah tertatah sambil membawa tas besar yang membuat punggung terasa lelah. Semilir angin menembus hawa dingin tetapi tak membuat saya dan sahabat-sahabat hilang semangat untuk berbaris rapi di lapangan parkir sekolah. 
"Sudah siap semua?"tanya Bu Nova sebagai penanggung jawab acara.
"Siaaappp!!!" jawab siswa serentak

Bus melaju dari Bogor menuju pintu gerbang tol jagorawi. Perjalanan yang ditempuh kurang lebih dua jam ini, tak disia-siakan setiap siswa di ajak menulis bersama untuk mencatatkan rute perjalanan. Dan, memang inilah bagian yang membuat para siswa menjadi tak terasa beku di dalam bus yang dingin. 

Hingga akhirnya sampailah bus di depan Hotel Horison Bandung. Bagi saya yang pertama kalinya ke hotel, benar-benar mewah dan megah melihat hotel Horison Bandung ini. Baru saja kaki turun dari bus, ternyata semua peserta baik siswa dan guru sibuk selfi dan welfie di depan Hotel Horison Bandung. 

Saya yang masih takjub melihat Bandung yang sejuk dan begitu indah tertata. Tak lama kami pun sudah harus berjalan cepat menuju lobi kemudian dipandu oleh pelayan hotel menuju suatu tempat dengan meja-meja bundar yang telah rapi tersusun. 

Yup, di restauran Hotel Horison Bandung ini akan ada kelas Table Manner. Gemeteran, Bandung yang udaranya dingin membuat semakin dingin jari-jari saya atau saya saja yang gemeteran ikut kelas table manner ini. Segera saya tiup jempol tangan saya untuk menghilangkan gugup pada diri saya, setidaknya inilah cara mengatasi gugup menurut panduan psikologi. Selanjutnya menarik nafas panjang dan menenangkan diri. 

Kak Wisnu sebagai Mentor di Kelas Table Manner ini bisa mencairkan suasana yang begitu terlihat kaku. Bagaimana tidak duduk tegak dan tegang memandang baris garpu, sendok, dan peralatan makan yang begitu banyak. Pasti di dalam hati teman-teman saya dan juga saya semua berbisik, "Kok, mau makan saja repot."

Wajah-wajah penuh tekanan :)

Kak Wisnu pun menjelaskan table manner ini memang tidak tiba-tiba ada. Aturan etika di meja makan ini memang sengaja diciptakan untuk menunjukkan sikap sopan santun di meja makan. Setiap negara pun tidak sama, berbeda-beda sesuai aturan dan budaya di negara tersebut. 

Namun, saat ini Kak Wisnu akan menjelaskan dasar table manner yang umum dipakai di beberapa negara. 

Aturan Dasar Etika Makan : 

  1. Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan.
  2. Berbicara dengan volume suara yang rendah.
  3. Tutupi mulut saat batuk atau bersin.
  4. Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi.
  5. Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan.
  6. Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan.
  7. Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika makan yang buruk.
  8. Jangan bersedekap di meja makan.
  9. Selalu meminta ijin ke empunya acara saat akan meninggalkan meja makan.
  10. Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan.
  11. Jangan berbicara di telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat Anda benar-benar harus menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.
  12. Jangan menimbulkan suara saat memakan sup.
  13. Letakkan garpu di sebelah kiri dan garpu disebelah kanan bersama-sama di arah jam 5 di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke dalam. Ini menandakan bahwa Anda telah selesai makan.
  14. Lap yang disediakan di atas meja tidak boleh digunakan.
  15. Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk Anda hanya untuk membersihkan mulut bila kotor.
  16. Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga.
  17. Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum.
  18. Jangan menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa di dalam mulut, gunakan tusuk gigi.
  19. Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan.
  20. Tawarkan ke orang di sebelah Anda saat Anda akan menuangkan minuman ke gelas Anda.
  21. Sisakan makanan sedikit bila Anda tidak ingin atau tidak sanggup menghabiskan makanan.
  22. Tunggu ada aba-aba untuk mulai memakan makanan yang dihidangkan.
  23. Menambahkan bumbu setelah mencicipi makanan dianggap kasar dan menghina koki.
  24. Kecuali di restoran, jangan minta untuk menyingkirkan sisa makanan Anda kecuali acara makan sudah selesai dan jangan pernah melakukan bila diundang ke acara formal.
  25. Jangan lupakan satu hal yang umum. Jangan lupa untuk selalu mengatakan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ setiap kali Anda meminta bantuan.


Jamuan Formal 

Hidangan Pembuka (Appetizer).

Jika di meja makan sudah tersedia roti, sup, atau salad. Sebaiknya pilih salah satu dahulu untuk menyantapnya. Kita bisa makan roti ini dengan tangan. Hidangan pembuka biasanya juga terdiri dari dua macam, Hot Appetizer dan Cold Appetizer.
  • Hot Appetizer biasanya Sup. Aduklah sup itu perlahan, jangan dipangku ditangan, biarkan tetap diatas meja. Jangan sekali-kali meniup sup. Gunakan sendok sup yang sudah disediakan, biasanya lebih kecil. 
  • Cold Appetizer bisa berupa salad, ambil garpu di tangan kiri dan pisau di tangan kanan, sekali lagi pilihlah alat makan yang disediakan, biasanya lebih kecil dari alat makan hidangan utama. Janagn ragu-ragu mengelap mulut Anda bila ada sisa makanan disana. Jangan mengelap dengan satu tangan.


Hidangan Utama (Main Course)

Saat hidangan utama datang jangan dahulu di santap langsung. Perhatikan juga jamuan yang disedikan. umumnya ada dua cara menyantap hidangan utama. Hidangan utama sering berupa daging, steik atau sea food. Bila menggunakan ala Amerika biasanya daging dipotong lebih dahulu baru disantap menggunakan sendok dengan tangan kanan. Cara Eropa berbeda, biasanya langsung dipotong dengan pisau di tangan kanan lalu memakan dengan garpu di tangan kiri.

Hidangan Penutup (Dessert)

Hidangan penutup biasanya adalah makanan atau minuman dingin seperti ice cream, jus, cocktail. Sekali lagi jangan langsung menyantapnya. Istirahatkan perut terdahulu beberapa menit. Jika perut tidak kekenyangan atau aman untuk melanjutkan makan atau minum maka silahkan. Jika sajian dessert penuh hiasan sebaiknya makan hiasannya dahulu, jika tidak suka bisa disisihkan. 


Makan jamuan enak jika sambil table manner dan belum terbiasa jadi agak kurang menikmati. Tetapi senang dapat ilmu baru dan memang perlu juga untuk kelak go internasional. Biasa di rumah makan pakai tangan sekarang belajar genggam pisau dan garpu, hohoho. Refresh dengan berfoto bersama dengan Kak Wisnu.

Sumringah, Table Manner Class Finish.

Bandung membuat kaku. Baru datang disambut pelukan dingin udaranya, ditambah belajar table manner yang membuat beku sekujur tubuh. Dapat kabar gembira bahwa akan keliling-keliling tempat kuliner, toko asesoris dan produk asli Bandung. Acara bebas shoping hingga magrib menjelang sebelum waktu rehat di penginapan.

Bus melaju dengan guide yang sudah menandakan beberapa titik tempat, langsung ke tempat pembuatan sendal Cibaduyut. Saking happy nya, borong-borong sendal sepatu dan kerajinan Bandung lainnya. Langsung kalap lihat kaos-kaos keren Bandung yang terhampar sepanjang jalan. Sepertinya soal belanja juga harus ada shoping mannernya nih. 

Lelah tapi seru. Langsung ke wisma graha, tempat penginapan yang sudah di booking sekolah. Langsung tertidur seperti putri salju yang tertidur lelap setelah makan buah apel yang diberi ramuan oleh ibu tirinya. 

Jam 4 pagi, sudah bangun. Antri mandi, kemudian shalat berjamah dan sarapan bersama. Sambil rapi-rapi dan menyiapkan stamina untuk jalan-jalan ke Tangkuban Perahu. 

Dengar cerita kelompok lain yang semalam dihabiskan jalan-jalan ke alun-alun kota Bandung, menikmati indahnya malam di Kota Bandung memang membuat hati iri. Tapi apa daya jika raga sudah meminta rehat.

Bus kembali berjalan, suara riuh bahagia teman-teman yang sudah penasaran dengan Tangkuban Perahu. Deg-deg an juga mengingat Tangkuban perahu adalah sebuah tempat legenda Sangkuriang. Kabut mesra menyambut, rasanya menawarkan keindahan yang menggoda. Benar-benar keindahan Allah Sang Maha Pencipta yang menciptakan alam dan seisinya begitu sempurna.Walau manusia hanya memanfaatkannya dan jarang peduli apalagi merawatnya.

Berdiri di ketinggian 2.084 meter, Gunung Tangkuban perahu begitu memukau. Jadi teringat pada kisah legenda Sangkuring yang jatuh cinta pada Dayang Sumbi yang tak lain ibunya sendiri. Dayang sumbi pun mengajukan syarat kepada Sangkuriang untuk membuat perahu dalam satu malam. Sayang, usahanya gagal. Sangkuriang marah dan menendang perahu setengah jadinya itu hingga sampai kedaratan dalam keadaan terbalik. Perahu yang telah di tendang inilah yang kemudian membentuk gunung Tangkuban Perahu. 

Foto Bersama Teman-teman.


Gunung Tangkuban perahu juga termasuk salah satu gunung berapi aktif yang terus diawasi oleh Badan Direktorat Vulkanologi Indonesia. Aktivitas yang bisa dilihat dengan adanya gas belerang dan sumber air hangat. 



Di gunung tangkuban perahu ini banyak ditemukan penjual asesoris gelang dari batu alam, cincin sebuah rasa yang konon kata penjualnya bisa berubah sesuai dengan perasaan si pemakai (*ternyata teman-teman saya pada beli dan jadi laris manis). Selain itu ada juga yang jual topi, syal, makanan dan minuman hangat. Tempat wisata yang memanjakan pengunjungnya. 

Alamat Gunung Tangkuban Perahu adalah Gunung Tangkuban Parahu, Sukajaya, Lembang, Bandung Barat 40391, Jawa Barat, Pulau Jawa, Indonesia. Jika mau berlibur ke Bandung, sebaiknya menyewa guide atau agen perjalanan agar bisa puas berlibur di Bandung yang banyak objek wisatanya. Saya pun sudah datang juga ke transstudio Bandung yang keren. Ketagihan ingin ke Bandung lagi dan ketemuan sama teh Nia (*ngarep) dan borong-borong juga. Sayang, harus nabung heula, ayeuna mah geus aya opat jalma alias keluarga kecil saya. 

Inilah Bandung yang menjadi kota tak terlupakan. Mendapatkan berbagai ilmu dari rangkaian study tour, belanja sesuka hati, menikmati indahnya objek wisata dengan teman-teman. Yang pasti ini adalah pengalaman pertama menginap tanpa orangtua. Untuk dapat izin study tour ini pun cukup sulit. Bagai buah simalakama, tidak ikut tour seperti kemauan orangtua maka tidak dapat nilai kompetensi. Ikut tour tanpa restu orangtua pun sangat berat, selain keuangan juga pastinya. Namun, setelah memohon, berdoa, dan berusaha akhirnya boleh juga ikut rangkaian study tour ke Bandung yang butuh perjuangan dan benar-benar tak terlupakan ini. Kapan lagi bisa makan di Hotel mewah sambil menginap dan belanja-belanja sampai berkunjung ke tempat wisata. Seru kan jalan-jalan ke Bandung yang penuh pesona. Apalagi pulang bawa oleh-oleh banyak sekali. Saya pun membeli brownies Amanda sebuah kuliner khas Bandung yang begitu terkenal dan kualitas rasa memang sangat enak. Nama brand AManDa sendiri adalah singkatan dari sebuah doa dan harapan yaitu Anak Mantu Damai. 


Sumber Referensi :
Wikipedia
caramakandotcom
thebandungtourdotcom


6 komentar:

  1. hiyaaaaa mbak Erna unyu-unyuuuuu waktu SMA... ih kangen Bandung juga euy..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasi Ella, ia masih unyu sekarang juga. Salam buat Alif kecil ya yang paling unyu juga.

      Hapus
    2. Jiaaahh.. sekarang masih unyu juga ya, UHUK! eh tapi tapi tapi Mbak Erna emang gak keliatan udah punya anak dua loohh... keliatan baru nikah aja

      Hapus
    3. hihihi Ella ini pandai sekali. Beruntung alif kecil dan bapaknya alif bisa senyum terus seharian.

      Hapus
  2. Etika makannya banyak banget, ya. Aku pasti gagal menerapkannya. Hehehehe.... Makasih udah ikutan GA saya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, kalau ke hotel ingatnya etika makan diBandung ini,tidakterlupakan,karena bikin deg-deg an lihat deretan garpu sendok danpisau yang banyak.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.