-->
Menu
/


Gema takbir berkumandang dari penjuru pelosok. Malam yang semakin larut tak membuat semangat menyambut hari kemenangan itu menjadi menciut. Bahkan diantara alunan takbir yang menderu ada suara kembang api yang meletupkan cahaya warna warni. Saya memandangi kemeriahan malam takbiran di teras rumah ibu saya di kota hujan. Ya, saya dan keluarga kecil saya rela menembus macet dan meninggalkan rumah mungil kami di kota Patriot, untuk berkumpul dengan keluarga tercinta dengan penuh suka cita di Hari Raya. 


اللهُ أكْبَرُ, اللهُ أكْبَرُ, اللهُ أكْبَرُ
 لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ
 اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ

"Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, 
Laa illaa haillallah-huwaallaahuakbar
Allaahu akbar walillaahil hamd'."

Artinya :

" Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar, Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah. "


اللهُ اكبَر كَبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا 
وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا.
.لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن,
 وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون, وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن, وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن
 لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه, صَدَق ُوَعْدَه, وَنَصَرَ عبْدَه, وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه,
 لاالهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر,
 اللهُ اكبَرُ وَِللهِ الحَمْد

" Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa, 
Wasubhaanallaahi bukrataw wa ashiillaa. 
Laa ilaaha illallallahu walaa na’budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiin, 
Walau karihal kaafiruun, walau karihal musyrikun, walau karihal munafiqun.
Laa ilaaha illallaahu wahdah, shodaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, wa a’azza jundahu wahazamal ahzaaba wahdah.
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. 
Allaahu akbar walillaahil hamd."

Artinya:

"Allah maha besar dan juga sempurna kebesaran-Nya, Segala puji bagi-Nya dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah dan tiada yang kami sembah selain kepada-Nya, Kami memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, musrik, dan munafiq membencinya. Tiada Tuhan selain Allah dengan ke-esaan-Nya. Dia Maha menepati janji. Dan menolong hamba-hamba-Nya, Memuliakan bala tentara-Nya dan menghancurkan musuh-musuh dengan ke Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah. Dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan Segala Puji hanya bagi Allah."

***
Kumandang takbir sudah terdengar dipagi hari. Semalam saya dan anak-anak ternyata tertidur lelap karena lelahnya dari mudik perjalanan. Saya pun ke dapur setelah sholat shubuh dan bertanya pada ibu apa yang bisa saya kerjakan. Seperti biasa ibu saya selalu sudah menyiapkan semuanya. 

"Nanti mau sholat idul fitri di masjidkah?" tanya ibu 
"Mau Bu, Nunggu anak-anak bangun dahulu dan diusahakan datang ke masjid Bu." saya tersenyum

Pasti ibu sudah memahami, bahwa yang sulit dibangunkan pagi yaitu anak kedua saya yang berusia setahun enam bulan, karena tidurnya selalu nyenyak dan bangun siang. Berbeda dengan kakaknya yang berusia 4 tahun, sudah terbiasa bangun pagi bahkan ikut bersama ayahnya untuk sholat subuh berjamaah. 

Benar saja, suami saya dan si kakak sudah meluncur ke masjid, tak lama disusul ibu. Sedang saya yang sudah siap berangkat masih memandangi makhluk mungil yang masih memeluk bantal guling kecilnya. 

"Duh, dedek kamu lucu sekali, pengen mama gendong dan langsung bawa ke masjid saja agar mama bisa sholat berjamaah dan dedek bisa tidur sambil peluk gulingnya." bisik saya dalam hati. 

Alhamdulillah si Dedek perlahan tanpa dibangunkan mulai membuka matanya, bibir kecilnya memberi senyuman hangat yang minta pelukan. Meleleh rasanya hati ini, dan langsung memeluknya. Bau ompol menyerbak di balik celananya, walau pakai popok kain tetap saja tak sedap rasanya. Buru-buru saya bawa ke kamar mandi, bak mandi yang sudah saya siapkan air hangat sejak tiga puluh menit yang lalu sudah sedikit dingin. Segera saya raih termos dan menambahkan air panas yang dicampurkan ke dalam bak agar kembali hangat. Bogor selalu dingin di pagi hari, julukan kota hujan memang membuat kota ini selalu diguyur hujan dan menjadikan udara sangat dingin. 

Setelah mandi dan berpakaian rapi, saya sambil gendong si dedek menuju masjid dan mendapat tempat sholat di pelataran masjid. Sudah penuh dengan para jamaah yang sejak pagi sudah datang. Sholat dua rakaatpun segera dilaksanakan. Sebelum sholat dilaksanakan saya pun berdoa kepada Allah SWT, agak khawatir si dedek pergi jalan-jalan dan mengganggu jamaah lain yang khusu' beribadah. 
"Ya Allah hamba titipkan anak hamba kepadaMu, lindungilah dan hamba pasrahkan kepadaMu."

Alhamdulillah si dedek duduk di depan sajadah dengan tenang sambil mainan tasbih. Terima kasih Ya Allah, kebahagiaan yang luarbiasa di hari raya bisa melaksanakan sholat idul fitri. 

Selesai salam-salaman saya pun segera keluar dari kumpulan orang yang masih berputar-putar maaf-maafan di dalam masjid. Suami dan si kakak sudah menunggu di gerbang masjid. Senang sekali bertemu mereka, saya pun langsung salim (red : cium tangan)  kepada suami dan meminta maaf, si kakak pun ikutan salim ke saya dan memeluk saya. Haru sekali rasanya. Si dedek digendong ayahnya, kakak dan saya bergandengan menuju rumah ibu saya alias neneknya si kakak dan dedek. 

Ibu saya sudah menyiapkan makanan ketupat sayur di meja makan, saya pun salim ke ibu dan memohon maaf. Kami pun makan bersama sebelum keluarga lain datang dan setelah berkumpul di rumah ibu kemudian lanjut keliling ke rumah saudara. 


Angpau Lebaran Yang Berbeda


Hal yang paling disuka anak-anak saat Hari Raya adalah mengumpulkan angpau lebaran. Entah sejak kapan di keluarga besar kami ini melakukan tradisi ini. Saya ingat sejak kecil juga suka ikut mengumpulkan angpau dan setelah keliling dari rumah saudara saya langsung hitung uang angpau di rumah dan biasanya uangnya akan digunakan untuk membeli barang yang diinginkan, buat jalan-jalan ataupun ditabung, kadang juga diambil ibu karena saya suka lupa menyimpan uang angpau dan selanjutnya suka hilang pas ditaruh di kantong. 

Dari cerita saya yang sejak kecil selalu tak bisa menyimpan uang angpau dan akhirnya suka diambil ibu, maka begitu saya besar dan dapat rezeki untuk berbagi maka saya selalu memberi angpau yang berbeda-beda. Bukan uang, terkadang saya memilih benda yang bermanfaat seperti alat tulis, dll. 

Kali ini saya memberikan angpau yang berbeda dari yang lainnya. Ketika makhluk mungil-mungil itu jemarinya begitu cepat memasukkan angpau uang ke dompet slempangnya. Kini saya memberikan buku cerita anak yang saya tulis sendiri dan baru terbit juga tahun ini. Judul bukunya "Keren! Cerita Seru dan Fakta Unik Tentang Burung." Isi bukunya tentu sangat disukai anak-anak, anak saya juga sering minta saya membacakan buku ini sebelum tidur. Buku ini berisi tentang cerita yang penuh hikmah, aktivitas edukasi, kolom pengetahuan, mewarnai, juga ada sticker lucunya yang bisa ditempel-tempel.

Ada rasa kekhawatiran juga di benak saya, kalau angpau lebaran dari saya ini akan membuat wajah keponakan-keponakan yang tadinya cerah ceria melihat angpau lebaran berisikan uang, namun kali ini angpau lebarannya berupa buku cerita anak. 

Ternyata diluar dugaan saya, semua anak-anak berebutan mau memiliki buku tersebut dan melihat mata mereka berbinar-binar bahagia saya pun jadi tenang kembali. Bahkan ada anak tetangga yang ikut antri ingin mendapatkan buku cerita ini. 

berfoto di dalam rumah ibu saya dengan keponakan yang sudah agak besar, kalau yang kecil sudah lari-larian :)


Kehebohan tak hanya di rumah ibu saya, ketika anak-anak mulai membuka buku cerita baru dan mulai membaca sedikit isi ceritanya. Suara riuh suka dengan ceritanya, ilustrasi gambarnya dan ingin segera ikut aktivitas edukasi yang seru-seru.  

Foto di beranda rumah ibu sebelum berangkat keliling untuk silaturahmi keluarga besar


Ternyata ketika berkelilingpun anak-anak masih saja fokus dibuku cerita. Baru sampai di rumah saudara, mereka salim dan langsung duduk rapi membaca buku dipojokan, di pelataran, di teras, bahkan kue tak ada yang dilirik anak-anak. Angpau uang pun tak lagi jadi incaran. 

anak-anak langsung duduk dan buka buku :)


Anak-anak sibuk membahas isi buku cerita dan saling bercerita apa saja yang sudah mereka baca. Bahkan anak kecil yang tidak bisa baca juga ikut bercerita dan ingin dibacakan cerita buku tersebut. Wah lebaran kali ini begitu seru ya. 

Saya mau tangkep nih, keponakan saya yang sudah punya karya tulis juga mereka di majalah anak-anak. Saya sering sekali (pada saat lagi silaturahmi ke rumah kakak atau saudara) mengajarkan ilmu menulis kepada anak-anak. Memberi buku ataupun majalah anak-anak. Sehingga mereka menjadi hobi menulis. Keponakan saya ini bernama Ayu yang sudah menulis artikel dan puisi di majalah anak, begitupun adiknya wardah yang sudah mengirimkan karya mewarnai dan puisi, ada Rachel dan Aura yang juga tak mau kalah mengirim gambar dan puisi di majalan anak-anak. Semua setor karya kepada saya, kemudian saya yang mengirimkan emailnya kepada redaksi. Alhamdulillah bulan ramadhan tahun lalu saya dan Rachel terbit berbarengan karyanya di majalan anak tersebut. 

Ketangkep kamera lagi pada serius baca buku cerita 
Bisa dilihat keseruan anak-anak membuka buku cerita disaat acara silaturahmi keluarga, mereka tetap asyik dan bahagia.

Serunya membaca buku cerita 


Edisi Foto keluarga di rumah Pak Haji Leman, saudara tetua ini yang bikin heboh, anak-anak mau difoto masih saja seru dengan buka-buka buku cerita. Alhamdulillah lebaran istimewa kali ini penuh cerita bahagia. 



Semoga lebaran tahun depan saya dan keponakan saya bisa menerbitkan buku bersama-sama dan dapat membagikan kepada orang-orang sekitar. Karena berbagi itu selalu memberi kebahagiaan. 


Oh iya saya juga mau berbagi informasi bermanfaat nih,  upcoming event dari Diaryhijaber yaitu Hari Hijaber Nasional. 

Acara: Hari Hijaber Nasional,
Tanggal: 07 Agustus 2016 – 08 Agustus 2016
Tempat: Masjid Agung Sunda Kelapa,  Menteng, Jakarta Pusat

Jangan lupa datang ya dan ajak juga keluarga dan sahabat untuk mengikuti acara yang keren ini. 



Salam Silaturahmi 

6 komentar:

  1. Waaah angpaunyaa bikin kepengen deh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasi mba Leyla, ide karena anak-anak fokus banget sama uang, makanya dialihakan ke buku, dan horee berhasil :)

      Hapus
  2. keren angpaunya, jadi mupeng kan :)

    BalasHapus
  3. Lebaran sudah berlalu namun kenangan Lebaran istimewa dalam keluarga kita masih saja terngiang2 ya Mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar sekali mba rita, selalu menyisakan kenangan indah setiap tahunnya ":)

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.