-->
Menu
/

Tak terasa perjalanan Kelas Menulis Online (KMO) sudah sampai batch 3. Banyak ilmu menulis yang sudah dibagikan Coach Tendi Murti selama KMO 1, KMO 2, dan sampai saat ini KMO 3. 


Ilmu yang sangat bermanfaat ini, tidak semua saya rangkum hanya saja, saya simpan sebagian untuk memotivasi teman-teman KMO lainnya. Sehingga ilmu tidak menguap. Sejatinya seorang penulis yang sedang belajar adalah selalu menulis dan menulis tanpa henti. Baik karya yang dituju atau berupa catatan kecil tabungan naskahnya kelak. 

Berikut Materi yang Coach Tendi berikan untuk KMO 3 part 4.

 "Calon-calon sukses itu aktif, dan siap menghadapi kalau ada yang dadakan."

Guys, Semangat itu menular. Beda kalau kita lihat muka, mungkin kita tahu ada orang. Tapi kalau di grup, kita ga tahu ada orang apa tidak. 
"Kalau saya sih sebenernya nggak perduli mau ada orang atau nggak..hehehe." 
"Karena ga rugi juga, yang rugi ya teman2 yang nggak serius belajar."

Coba saja teman2 lihat penulis2 yang sudah malang melintang di dunia kepenulisan, satu hal yang ada pada mereka : 
- Si lelah, kelelahan mengikuti semangat penulis2 hebat.
- Si capek, kecapekan mengikuti nafas2 panjang penulis2 hebat dalam berkarya
Itu kata almarhum ustadz rahmat. 

Jadi, sekarang saya dan tim nggak bakal banyak memotivasi teman2 semua. Karena sejatinya motivasi ada dalam diri sendiri. Saya dan tim akan biarkan siapa saja yang akan mati diperjalanannya dalam proses menulis.. KECUALI dia mau berlari bareng menuju tujuan yang sama.  Jadi, yang masih patah semangat, berhati2lah "mati" dalam kesendirian..hehehe.


Oke, kemarin kita bahas tentang 7 KR ya. Tepatnya bedah buku. Hmm...
Apa yg bisa disimpulkan dari bedah buku kemarin?
 #eh iya maaf sedikit keras ya untuk kata2nya... Aslinya saya lembut✌.
Oke, lanjut... so, apa kesimpulan kenapa buku 7 KR itu bisa sukses?

jawaban peserta : "Kalau menurut saya buku lain menunjukan bagaimana meraih kesuksesan, maka buku ini akan menunjukan bagaimana mempercepatnya, kebetulan dengan pendekatan2 otak kanan dan sentuhan2 islam... penjelasannya jg keren shg banyak yg suka." dan  "Memberikan cara2 yg extra ordinary".

Dan, Coach Tendi kemudian kembali menjelaskan :
1. Judul yang menggigit
2. Tulisan yang asyik dan ringan
3. Testimoni yg menguatkan
4. Aplikatif
5. Materi yang mengigit
Coba bayangin kalau judulnya hanya "Keajaiban Rezeki". Ini kurang kuat. Ketika ditambah "7 Keajaiban Rezeki" judulnya jadi kuat. Mas ippho jago membuat materi yang berat menjadi berasa ringan...Ini juga penting.

3. Menulis buku yang bisa di seminarkan...(ini juga rahasianya)
 Oke... jadi kita bisa analisia kenapa buku2 bisa best seller
 Lanjut...

Materi terakhir minggu kearin tentang gaya menulis ya?
Ada kesulitan tentang outline?
Outline itu penting banget buat membatasi pembahasan...
Sebagaimana yg saya bilang bahwa dalam sebuah non fiksi maka ia lebih mudah dibahas dengan teknik piramid terbalik
Teknik piramida terbalik semacam kupas bawang.
Ia harus menemukan inti dari pembahasannya
Contoh:
1. Banyak yg curhat tentang rumah tangga (masalah)
2. Analisis kenapa bisa bermasalah (mencari solusi)
3. Nikah itu bukan hanya mengawinkan fisik, tapi juga mengawinkan hati kedua belah pihak ( kesimpulan)
Dari ketiga urutan tersebut sudah bisa dilihat bahwa ternyata setiap permasalahan yang ada pada sebuah rumah tangga, ternyata mengerucut pada hati yang belum menyatu.
 Get it guys?
 Thats just an example..hehe
Pernah baca buku2 filsafat? Sering lah ya... kalau saya jarang..hehe. Kenapa buku filsafat hanya digandrungi oleh pembaca tertentu saja dan nggak best seller. Karena bukunya bikin bingung dan nggak populer. Tapi kalau filsafat menggunakan pendekatan bahasa kayak bukunya Ippho gimana?
Pasti bakal banyak yang tertarik karena pendekayannya lebih populis. Artinya segala sesuatu tergantung pada teknik menyampaikan.  Jika penyampaiannya menarik dan soft, maka tulisan tersebut akan dengan mengubah pola pikir pembacanya.  Jadi wajar kl buku adalah sebuah kekuatan kan?

Lalu teknik menulis yg bagaimana ya g bagus untuk segala macam golongan?
Jawaban saya adalah teknik bercakap2 atau Story telling. Teknik ini menjadikan pembacanya terasa dekat dgn penulisnya. 
 "Tapi sy nggak bisa euy?" Paksainnn
 Kalau nggak, coba cari tulisan favorit dan ikuti  tekniknya.

Karena biasanya seseorang yang suka sama salah satu penulis, ia akan lebih merasa mudahdalam menirukannya.  Tapi di fiksi juga punya ciri khas masing masing setiap penulisnya. A. Fuadi dgn Andrea Hirata akan beda rasanya. Namun yang paling asyik adalah menemukan bahasa tulisan kita sendiri. Jadilah diri sendiri. Kalau belum menemukan juga, boleh tiru dulu penulis lain... seiring berjalannya waktu, dan jam terbang menulis, biasanya bakal nemuin ciri khas sendiri...
Intinya, apapun bahasa yang akan teman2 pakai sentuh semua panca indra si pembaca.  Contoh ya....
Sekarang coba teman2 bayangkan di depan Anda ada dua buah jeruk purut yang bulat penuh. Baru anda petik dari pohonnya. Disamping jeruk purut tersebut ada pisau dgn ketajaman tingkat tinggi. Karena anda merasa penasaran dgn rasa jeruk purut yang katanya asam, maka anda ambil pisau dan membelah jeruk purut tersebut menjadi dua.  Dan keluarlah sedikt cairan jerul purut tesebut. Hampir semua cairan masih bida dirasakan.  Lalu Anda ambil salah datu bagian jeruk purut tersebut.
LALU JERUK TERSEBUT LANGSUNG ANDA PERAS DALAM MULUT ANDA
Seketika keluarlah cairan sedikit bening meuih yang terasa sangat asam di mulut... sampai2 anda memicinkan mata unruk.menahan keasaman air jeruk tersebut.  Kira2, apa yg dirasa di mulut teman2 semua?
Kerasa di lidah asemnya?
Air liur tiba2 melimpab ruah di mulut ya?
Begitulah kl tulisan sudah menyentuh panca indra

Jadi, kl nulis coba sentuh keseluruhan panca indra sehingga mereka nggak ngantuk ketika baca. Dan merasa nyaman tentunya. Kenapa harus seperti itu? Karena pembaca kita beragam.  Ada yang sanguin, ada yang suk stright to the point, ada yang suka dgn kelembutan.  Nah, tugas penulis adalah memanjakan itu semua.  Dan 7KR berhasil melakukannya,

"Hadirin sidang pembaca, saya ingin berbisik kepada Anda. Ya hanya kepada Anda sendiri. Saya hanya ingin mengatakan bahwa Anda adalah orang yang sudah Allah ciptakan dengan kesempurnaan."

Indra apa yang disentuh dalam kalimat diatas?
Pendengaran, telinga
Right!
Jadi nulis itu jangan kayak skripsi.. itu ngebosenin...
Jadi kunci nulis naskah adalah:
1. Pakai bahasa ngobrol (story telling)
2. Sentuh seluruh panca indra.
3. Pakai hati
 yang terakhir, pakai hati.. ini yang paling penting..
 Segala sesuatu yg melibatkan hati, maka ia akan kembali ke hati
 Serius.
Menulis pakai hati akan kembali ke hati... kalau sudah sampai ke hati, maka tulisan sejelek apapun, pesannya akan tetep sampai ke hati.

Oke terakhir, kalau nulis JANGAN SOK JADI EDITOR. Karena ilmu editor dan kepenulisan aangat berbeda. Jadi editor perlunkuliah bertahun2. Sementara menulis cukup.kita memutuskan bahwa kita adalah seorang penulis.  Editor itu yang mengedit naskah.  Biarkan tulisan mentah kita apa adanya dulu. Kalau sudah selesai semua naskah mentah baru boleh edit. Perlu 4 tahun untuk jadi sarjana, 5-6 tahun untik jadi dokter. Tapi untuk menjadi penulis, anda cukup memutuskan saja... Bahwa saya adalah seorang penulis
Sipppps
Selamat bekerja keras ya...



materi dari Coach Tendi



Buku BSN karya Tendi Murti




Diberdayakan oleh Blogger.