-->
Menu
/

Membaca buku tema pernikahan, selalu saja ada luapan cinta yang tersimpan. Bagaimanapun rumahtangga itu selalu ada yang namanya perjuangan baik mempertahankan cinta maupun bertahan dari badai lainnya. Semua tentu akan membawa pada tujuan awal bahtera pernikahan, bahwa bahagia sampai ke Syurga-Nya lah tempat pelabuhan yang indah. Walau setiap orang mungkin tidak melulu sama. Resensi ini sudah di terbitkan di media online, tentu saya juga penulis resensinya. Namun saya posting di blog ini juga sebagai catatan resensi saya dan mungkin bisa dibaca juga oleh teman-teman blogger.



Cinta ada pada setiap hati manusia. Dengan dasar cinta manusia akan hidup secara berpasang-pasangan membangun rumahtangga. Ikatan cinta menyatukan dua manusia menjadi satu dalam tali pernikahan. Pernikahan umpama pohon cinta yang akan terus tumbuh dan menghasilkan buah manis setelah melewati sebuh proses. Semakin kuat akarnya, semakin kuat pula pohon itu tegak berdiri. Dalam pernikahan, akar diibaratkan sebuah komitmen yang ada pada suami maupun istri.  Komitmen untuk saling setia mengarungi bahtera rumahtangga baik dalam suka maupun duka. (halaman : 17).

Buku Aku Mencintaimu  karya Irhayati Harun mengupas serba serbi cinta dalam biduk rumahtangga. Membahas pesta pernikahan, pedoman menikah, cara mencintai pasangan, sebuah harapan, kejenuhan dalam rumah tangga, perselisiha, hingga bulan madu abadi.

Begitu dilahirkan wanita dan pria memang sudah berbeda. Tak hanya jenis kelamin, tapi juga pola pikir dan cara merespon masalah. Bahkan menurut penelitian, cara kerja otak pria dan wanita serta struktur otaknya pun berbeda. Belum lagi gaya komunikasi, latar belakang keluarga, budaya, dan pola asuh sejak kecil. Ditambah tipe kepribadian, hobi atau kesukaan, juga isi kepala dan emosi yang berbeda. Tak jarang kita melihat suaminya yang introvert dan pendiam, sementara istrinya ekstrovert dan banyak bicara. Ada juga yang suami/istri kaku, tapi pasangannya sebaliknya hangat dan mudah mengekspresikan rasa cintanya. (halaman 74).

Menurut penelitian, lebih dari 50% masalah dalam pernikahan disebabkan oleh komunikasi yang buruk. Padahal, komunikasi mutlak diperlukan dalam sebuah hubungan. Komunikasi yang berkualitas dan berdasarkan bahasa kalbu. Bahasa kalbu adalah bahasa yang lahir dari hati yang jernih dan penuh cinta untuk dapat memahami dan mengerti orang lain tanpa disertai kemarahan, tuduhan, kritik, dan prasangka karena tujuan komunikasi itu sendiri  adalah agar pasanga kita menangkap pesan yang kita sampaikan tanpa adanya salah paham. Alangkah bahagianya bila setiap pasangan memiliki telinga yang siap mendengarkan, tangan yang penuh kelembutan, dan hati yang siap menampung impian pasangannya. (halaman 85).

Dalam buku Aku Mencintaimu, penulis menuliskan pengalamannya menjenguk komedian nasional. Kisah cinta sepasang suami istri yang inspiratif dari comedian Pepeng. Seorang comedian yang tengah berbaring sakit tak berdaya. Telah cukup lama beliau hanya bisa beraktivitas di tempat tidur saja akibat penyakit multiple sklerosis (MS) yang dideritanya. Multiple sklerosis menyebabkan gangguan pada otot, penglihatan, keseimbangan, perasaan, dan proses berpikir pada penderita. Sehingga mustahil bagi Pepeng untuk bisa bepergian dan braktivitas normal. Penulis berpikir pastilah Pepeng tidak seceria dan bersemangat seperti saat dia membawakan kuis Jari-jari yang kocak. Namun, sampai disana ternyata tak ada sedikit pun kesedihan di wajah Pepeng. Sebaliknya Pepeng begitu bersemangat. Pastilah ada pertanyaan obat apa yang bisa membuat Pepeng tetap memiliki harapan untuk sembuh yang tinggi? Ketulusan cinta sang istrilah yang mampu memberikan semangat hidup yang luar biasa bagi Pepeng. Sang istri merawat dan mengobati Pepeng dengan telaten dan ikhlas. Tak terlihat sedikit pun beban di wajahnya atas cobaan hidup yang dia alami bersama dia dan suaminya. Ya, karena cintanyalah Pepeng mendapatkan kekuatan itu. Cinta selain memberi kekuatan, juga menjadi obat dari segala macam penyakit. (halaman 110).

Perjalanan rumah tangga tak selamanya indah. Kadang ada pasang surut cinta pada sepasang hati yang terikat dalam tali pernikahan. Dalam sebuah perselisihan antara suami dan istri, umumnya ego turut mengambil peran. Bahkan tak jarang terdengar ungkapan bahwa ego pria lebih besar daripada wanita. Pada kenyataannya tidak juga sebab semua berpulang pada individu masing-masing. Intinya Anda akan bahagia bila berhasil membuang ego Anda, bukan dengan menekannya. Karena ego yang selalu ditekan akan menjadi bom waktu bagi Anda. (halaman 130).

Sejatinya tidak semua konflik itu buruk. Bila dikelola dengan baik, maka dapat berdampak positif. Konflik akan berdampak positif bila suami atau istri bisa menjadikannya sebagai pembelajaran kea rah yang lebih baik. Demikianlah yang diungkapkan oleh Bapak Sanjaya, seorang psikolog sekaligus konselor pernikahan. (halaman 132).

Tak berbeda dengan pertengkaran rumah tangga, permasalahan selanjutnya apabila ternyata pasangan jatuh cinta lagi. Menurut pakar neurobilogi, ketika seorang jatuh cinta, otak akan mengaktifkan pusat rasa  senang. Otak akan melepaskan beberapa hormon, diantaranya hormon dopamin yang membuat seseorang terlihat lebih ceria, serta hormon serotonin yang menimbulkan perasaan senang dan suasana hati yang baik. Jatuh cinta juga bisa membuat seseorang mengalami perubahan  suasana hati yang relatif cepat. Semula terlihat bahagia, lalu tiba-tiba saja berubah menjadi khawatir dan bingung tanpa alasan, susah tidur, serta jatung berdetak lebih cepat. Mereka yang sedang jatuh cinta mendadak bisa kehilangan nafsu makan dan seolah-olah punya dunia sendiri. Apabila kejadian ini datang pada kita/pasangan hal pertama yang dilakukan adalah introspeksi diri. Alasan apa yang begitu tega menduakan cinta tulus pasangan kita, apa juga salah diri hingga akhirnya pasangan pindah ke lain hati. Mengingat ini adalah masalah yang serius karena mengganggu keutuhan rumah tangga yang menjadi taruhannya. Usahakan kepala dan hati tetap dingin, karena amarah tidak menyelesaikan masalah. Meskipun ada sebagian yang memilih poligami dan tidak menceraikan pasangannya, tapi tetap saja rasa sakitnya sama karena pasangan sudah merasa diduakan cintanya. (halaman 179).

Kemarahan pada pasangan akan berakhir tidak menyenangkan. Sebagai manusia biasa pasangan pasti memiliki sikap yang tidak sempurna, memiliki kesalahan dan juga kekurangan. Sejatinya dengan memaafkan hidup akan terasa lebih damai dan sehat. Seperti yang ditulis oleh Dr. Dale Carnegie dalam bukunya How to win Friends and Influence  People, “Ketika kita menyembunyikan kebencian dan permusuhan di dalam hati terhadap musuh-musuh kita, sebenarnya kita memberi mereka control terhadap makan, minum, tidur, kesehatan, kebahagiaan, dan bahkan tekanan darah kita. Kebencian kita terhadap mereka tidaklah melukai mereka sedikitpun, kecuali justru mengubah kehidupan kita menjadi neraka yang tidak tertanggungkan.” (halaman 195).

“Kita mendapatkan  cinta bukan dengan cara menemukan seseorang yang sempurna, melainkan dengan memandang sempurna seseorang yang tidak sempurna.” (Sam Keen).

Detail Buku :

Judul                      : Aku Mencintaimu
                              “Muhasabah Cinta untuk Pernikahan Abadi”
Penulis                  : Irhayati Harun
Penerbit                : Salsabila
Tahun terbit          : September, 2014
Jumlah Halaman  : 208  Halaman
ISBN                    : 978-602-1695-15-9



3 komentar:

  1. Keren, teh Erna...saya pengen belajar buat review sama resensi

    BalasHapus
  2. Keren, teh Erna...saya pengen belajar buat review sama resensi

    BalasHapus
  3. emak yang satu ini produktif bgt nulis resensinya. akuh iriiiiii =D

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.